Tinggal di hunian vertikal tidak lagi merupakan sebuah gaya hidup, tapi telah menjadi sebuah kebutuhan mengingat ketersediaan lahan dan hunian ini semakin terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut, banyak pengembang mulai mengalihkan propertinya dari rumah tapak menjadi rumah vertikal, salah satunya apartemen. Bagi pengembang, keuntungan mendirikan apartemen adalah bisa membangun lebih banyak unit di lahan yang terbatas. Sementara itu, bagi konsumen, keuntungan tinggal di apartemen maupun membeli apartemen adalah harganya yang lebih murah dibandingkan membeli rumah tapak. Bagi milenial yang memiliki karakteristik ingin serba cepat dan tak mau repot, tinggal di hunian vertikal adalah pilihan yang tepat. Pasalnya, di area hunian vertikal umumnya sudah dilengkapi dengan beragam fasilitas yang lengkap, mulai dari laundry hingga tempat hiburan. Selain itu, biasanya hunian vertikal dibangun di area yang sangat strategis dan terintegrasi. Kalangan milenial usia produktif dengan rentang usia yang baru mulai bekerja dan berkarier secara profesional hingga level supervisor, manajer, dan pemilik perusahaan rintisan (startup) dinilai mencukupi untuk membeli sebuah hunian. Menurut survei dari Huffington Post pada 2017, sekitar 70 persen pengeluaran milenial tiap bulannya digunakan untuk hal-hal yang bersifat jangka pendek, seperti belanja dan Traveling. Padahal, biaya yang dikeluarkan tiap bulannya itu sama besarnya apabila digunakan untuk mencicil sebuah hunian.
Saatnya Milenial Memiliki Tempat Tinggal Sendiri
Tinggal di hunian vertikal tidak lagi merupakan sebuah gaya hidup, tapi telah menjadi sebuah kebutuhan mengingat ketersediaan lahan dan hunian ini semakin terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut, banyak pengembang mulai mengalihkan propertinya dari rumah tapak menjadi rumah vertikal, salah satunya apartemen. Bagi pengembang, keuntungan mendirikan apartemen adalah bisa membangun lebih banyak unit di lahan yang terbatas. Sementara itu, bagi konsumen, keuntungan tinggal di apartemen maupun membeli apartemen adalah harganya yang lebih murah dibandingkan membeli rumah tapak. Bagi milenial yang memiliki karakteristik ingin serba cepat dan tak mau repot, tinggal di hunian vertikal adalah pilihan yang tepat. Pasalnya, di area hunian vertikal umumnya sudah dilengkapi dengan beragam fasilitas yang lengkap, mulai dari laundry hingga tempat hiburan. Selain itu, biasanya hunian vertikal dibangun di area yang sangat strategis dan terintegrasi. Kalangan milenial usia produktif dengan rentang usia yang baru mulai bekerja dan berkarier secara profesional hingga level supervisor, manajer, dan pemilik perusahaan rintisan (startup) dinilai mencukupi untuk membeli sebuah hunian. Menurut survei dari Huffington Post pada 2017, sekitar 70 persen pengeluaran milenial tiap bulannya digunakan untuk hal-hal yang bersifat jangka pendek, seperti belanja dan Traveling. Padahal, biaya yang dikeluarkan tiap bulannya itu sama besarnya apabila digunakan untuk mencicil sebuah hunian.