Saatnya para investor wait and see



JAKARTA. Wait and see adalah pilihan paling aman dalam menyikapi kondisi pasar keuangan yang serba tidak pasti, seperti saat ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga kemarin terus melemah menuju 4.045,64, sejak memecahkan rekor terkuat sepanjang sejarah di posisi 4.224 pada awal Mei kemarin.

Kepala Riset Henan Putihrai Securities, Felix Sindhunata, menilai, potensi penguatan IHSG, saat ini, cenderung terbatas. Bahkan, laju IHSG kemarin sempat bergerak di bawah 4.000. "Jika menembus ke level 3.980, indeks saham bisa menuju level 3.930," prediksinya, Selasa (15/5).

Dalam jangka pendek dan menengah, para analis memperkirakan IHSG masih terjebak dalam tren bearish. Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, melihat momentum ini menjadi kesempatan bagi investor untuk membeli saham di harga yang relatif murah. Namun demikian, para pelaku pasar sebaiknya tetap bijak dan selektif dalam memilih portofolio saham.

Analis Senior Harvest International Futures, Tonny Mariano Soe, menyarankan investor mengoleksi saham-saham lapis kedua alias second liners yang masih menjanjikan gain tinggi. Tentu, tidak sembarang saham layak dibeli.

Kriteria memilih saham yang bisa digunakan adalah saham emiten dengan fundamental kuat, prospek industrinya cerah serta volume transaksinya terbilang likuid. "Investor perlu berhati-hati terhadap saham sektor perbankan dan saham sektor energi," ungkap Tonny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.