JAKARTA. Melihat cadangan energi fosil yang semakin lama semakin menipis, sudah saatnya pemerintah beralih fokus ke energi baru dan terbarukan (EBT). Dulu saat cadangan energi fosil masih melimpah, EBT ini hanya sekedar energi alternatif. Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan, hingga saat ini, pemanfaatan energi fosil masih besar yaitu 94%. Sementara EBT baru 6%. Persentase ini menunjukkan bahwa EBT belum menjadi prioritas untuk dimanfaatkan, khusunya di bidang kelistrikan. Menurut Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Maritje Hutapea, Indonesia memiliki 23 sistem kelistrikan di mana tujuh sistem normal, sembilan sistem teridentifikasi kritis dan tujuh sistem mengalami defisit.
Saatnya pemerintah beralih ke EBT
JAKARTA. Melihat cadangan energi fosil yang semakin lama semakin menipis, sudah saatnya pemerintah beralih fokus ke energi baru dan terbarukan (EBT). Dulu saat cadangan energi fosil masih melimpah, EBT ini hanya sekedar energi alternatif. Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan, hingga saat ini, pemanfaatan energi fosil masih besar yaitu 94%. Sementara EBT baru 6%. Persentase ini menunjukkan bahwa EBT belum menjadi prioritas untuk dimanfaatkan, khusunya di bidang kelistrikan. Menurut Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Maritje Hutapea, Indonesia memiliki 23 sistem kelistrikan di mana tujuh sistem normal, sembilan sistem teridentifikasi kritis dan tujuh sistem mengalami defisit.