JAKARTA. Kilau emas batangan memudar. Dalam sepekan, harga si kuning merosot Rp 5.000 per gram.Kemarin (23/10), harga logam mulia batangan satu gram produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun Rp 1.000 dibandingkan dengan hari sebelumnya menjadi Rp 524.000. Sementara harga lemas di Bursa Komoditas Amerika Serikat (AS) turun sekitar 0,83% ketimbang hari sebelumnya menjadi US$ 1.235,20 per ons troi. Perayaan Diwali atau Hari Raya umat Hindu di India, yang biasanya menjadi salah satu momentum membludaknya permintaan emas, tak mampu mendongkrak pamor harga si kuning. Di sisi lain dollar AS kembali perkasa sehingga mematahkan lagi kebangkitan harga emas. Ibrahim, analis dan Direktur Equilibirium Komoditi Berjangka, menilai, pelemahan harga emas batangan sepekan terakhir lantaran rupiah cenderung menguat dan harga emas di pasar spot turun. Emas batangan berpotensi menguat di akhir tahun sejalan pergerakan harga emas global menuju US$ 1.270 per ons troi. "Harga emas global akan menguat terbatas, karena The Fed mungkin baru menaikkan suku bunga pada tahun depan," kata Ibrahim.
Ia memprediksikan, di akhir tahun harga emas batangan di luar biaya produksi sebesar Rp 490.000, dengan asumsi harga emas spot US$ 1.270 dan kurs rupiah Rp 12.000 per dollar AS. Jika Antam membebani ongkos produksi Rp 45.000, harga emas batangan satu gram sekitar Rp 535.000.