Safe haven akan saling tarik dari hasil pertemuan The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saat ini masih tertuju pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang dihelat pekan ini. Hal ini menyebabkan tarik menarik antara dua aset safe haven, yakni emas dan dolar AS.

Research and Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin melihat, apabila dalam pertemuan FOMC, Bank Sentral AS, The Fed, bernada hawkish, maka dolar AS akan diuntungkan.

Nanang menjelaskan, kalau waktunya sudah ditentukan, berapa penerapan kekurangannya, dan nominalnya sudah ditentukan, maka menurutnya ini akan disambut pasar. Hal ini juga menurutnya tidak menutup kemungkinan indeks dolar berada di angka 94.


Baca Juga: Wall Street jatuh mengawali pekan ini, mata tertuju ke pertemuan The Fed

“Tidak menutup kemungkinan langsung berada di 94 bila tapering ini benar-benar terlaksana dan akan membentuk resistance baru di 94-95,” kata Nanang kepada Kontan, Senin (20/9).

Akan tetapi, jika ini berlaku sebaliknya, atau apabila The Fed akan bernada dovish dalam pertemuan tersebut, maka akan menurutnya akan ada tekanan baru terhadap indeks dolar AS. Nanang memperkirakan apabila ini terjadi, indeks dolar akan berada di angka 91,5-92,5, atau terkoreksi.

Nanang juga memperkirakan, apabila ini terjadi, maka akan membuat harga emas bergerak naik, dan akan membuat harga emas berada di angka US$ 1.770 – US$ 1.830 per ons troi, tetapi apabila nada The Fed hawkish, maka akan membuat emas berada di kisaran angka US$ 1.665 – US$ 1.700 per ons troi.

“Bila ada penundaan, berarti sifat dovish yang akan dilakukan oleh The Fed, sikap dovishnya seperti mempertimbangkan untuk menunggu data terbaru data nonfarm payroll (NFP), Indeks harga konsumen AS (CPI), indeks harga produsen (PPI),” jelas Nanang.

Baca Juga: Pasar cenderung wait and see, IHSG diprediksi lanjutkan pelemahan pada Selasa (21/9)

Ia mengamati kalau data NFP yang dirilis masih kurang baik, karena berada di bawah perkiraan, dan sentimen baik bagi dolar AS baru-baru ini adalah dari penjualan ritel AS yang berada di atas perkiraan.

Namun, menurut Nanang, apabila Powell saat ini melihat data terbaru tenaga kerja, maka kemungkinan besar nada dovish akan muncul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto