JAKARTA. Dalam dua bulan terakhir, emas naik ke level tertingginya. Leo Hadi Loe, Country Representative World Gold Council (WGC) Indonesia mengatakan, salah satu penyebab kenaikan si kuning ini disebabkan semakin melemahnya mata uang dollar Amerika terhadap enam mata uang utama dunia (major currencies). Buktinya, minggu lalu dollar Amerika telah turun 4%. "Ini merupakan penurunan terbesarnya sejak tahun 1985," katanya. Leo menambahkan, pelemahan ini terjadi setelah adanya perkiraan mengenai pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan oleh The Fed hingga 0,5%. Nah, emas akan diuntungkan karena investor mencari alternatif investasi yang aman. "Ini otomatis. Emas bisa jadi penyebab kenaikan si kuning ini disebabkan semakin melemahnya mata uang dollar Amerika terhadap enam mata uang utama dunia safe heaven baru," katanya. Patut diketahui, sebelum mengalami pelemahan, dolar sempat mengalami penguatan dari bulan Juli hingga November karena adanya permintaan safe heaven di saat terjadi krisis kredit dan anjloknya pasar saham. Namun, Leo memperkirakan, nasib emas ke depan masih akan dipengaruhi oleh gebrakan-gebrakan Obama sejak dia menjabat Presiden Amerika Serikat. "Kalau gebrakan politiknya bagus, emas akan melemah. Ini terjadi karena orang akan lari lagi ke saham dan produk investasi lainnya karena pasar membaik. Tapi kalau gebrakannya jelek dan pasar meragukannya, pasar akan bergerak sedikit namun akan kembali ke arah negatif. Saat itulah orang berlarian ke emas sebab produk komoditas lainnya juga tidak aman," tandasnya. Leo memperkirakan, jika cara kepemimpinan Obama ini bagus, emas akan bergerak ke level US$ 900-an.
Safe Heaven Baru Saat Dolar Tak Bertenaga
JAKARTA. Dalam dua bulan terakhir, emas naik ke level tertingginya. Leo Hadi Loe, Country Representative World Gold Council (WGC) Indonesia mengatakan, salah satu penyebab kenaikan si kuning ini disebabkan semakin melemahnya mata uang dollar Amerika terhadap enam mata uang utama dunia (major currencies). Buktinya, minggu lalu dollar Amerika telah turun 4%. "Ini merupakan penurunan terbesarnya sejak tahun 1985," katanya. Leo menambahkan, pelemahan ini terjadi setelah adanya perkiraan mengenai pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan oleh The Fed hingga 0,5%. Nah, emas akan diuntungkan karena investor mencari alternatif investasi yang aman. "Ini otomatis. Emas bisa jadi penyebab kenaikan si kuning ini disebabkan semakin melemahnya mata uang dollar Amerika terhadap enam mata uang utama dunia safe heaven baru," katanya. Patut diketahui, sebelum mengalami pelemahan, dolar sempat mengalami penguatan dari bulan Juli hingga November karena adanya permintaan safe heaven di saat terjadi krisis kredit dan anjloknya pasar saham. Namun, Leo memperkirakan, nasib emas ke depan masih akan dipengaruhi oleh gebrakan-gebrakan Obama sejak dia menjabat Presiden Amerika Serikat. "Kalau gebrakan politiknya bagus, emas akan melemah. Ini terjadi karena orang akan lari lagi ke saham dan produk investasi lainnya karena pasar membaik. Tapi kalau gebrakannya jelek dan pasar meragukannya, pasar akan bergerak sedikit namun akan kembali ke arah negatif. Saat itulah orang berlarian ke emas sebab produk komoditas lainnya juga tidak aman," tandasnya. Leo memperkirakan, jika cara kepemimpinan Obama ini bagus, emas akan bergerak ke level US$ 900-an.