KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah resmi melebur dua perusahaan BUMN yakni PT Angkasa Pura I (Persero) alias AP I dan PT Angkasa Pura II alias AP II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports. Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, peleburan dua perusahaan ini agar Indonesia bisa bersaing dengan menekan biaya logistik dan kemudahan untuk bertransportasi. Menurutnya, merger antara AP I dan AP II ini mencontoh dari apa yang telah dilakukan pada PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo yang dahulu terpisah.
“Nah sama ini angkasa I II jadi Angkasa Pura Indonesia. Jadi isu
layoff (karyawan) tidak ada, justru ini isu pengembangan, ini kita mengelola 37 bandara di mana akan menjadi satu sistem pelayanan,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Senin (9/9).
Baca Juga: InJourney Airports Luncurkan Layanan Baggage Assistance di Bandara 3 Soekarno Hatta Erick menjelaskan, berkaca dari bandara-bandara di luar negeri, pengelolaan bandara saat ini bukan hanya untuk transportasi saja melainkan mampu membangun sebuah ekosistem baru untuk meningkatkan penghasilan. “Jadi kalau kita lihat di Singapura memang airport ini menjadi pusat kehidupan manusia. Kita akan memperbaiki bisnis model,
income non aero-nya bisa terus meningkat,” jelasnya. Kata Erick, konsolidasi ini bakal terlihat hasilnya setidaknya satu setengah tahun seperti yang terjadi pada Pelindo. Memang, proses penggabungan ini bukan perkara mudah terdapat beberapa hal yang musti disingkronkan. Direktur Utama InJourney, Doni Oskaria menuturkan proses merger ini telah disiapkan sejak sembilan bulan lalu. Adapun beberapa hal yang disatukan terkait
operating policy,
comersial policy,
Human Resource (HR)
Policy hingga sistem Teknologi Informasi (IT).
Baca Juga: AP 1 Catatkan Tingkat Pemulihan Pergerakan Penumpang Hingga 91% pada Semester 1 2024 “Syukur Alhamdulillah proses ini sudah selesai termasuk di dalamnya kami menyelesaikan sembilan aturan supaya
comply dengan aturan yang berlaku,” tuturnya di lokasi yang sama. Dengan dilakukannya merger ini, kata Doni, menjadikan Injourney Airports dinobatkan sebagai operator bandara terbesar kelima di dunia. “Tepat hari ini kita menjadi operator airport nomor 5 terbesar di dunia. Ini adalah langkah awal dari sebuah transformasi panjang yang kita lakukan ke depannya, termasuk di dalamnya menempatkan bandar udara kita ke dalam
best practices di industrinya,” tandasnya.
Baca Juga: Virus Mpox Menyebar, InJourney Airports Lakukan Pencegahan di Lingkungan Bandara Lebih lanjut, disebutkan bahwa dengan adanya merger ini, InJourney Airports membidik jumlah penumpang hingga 170 juta orang per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .