Sah! Barito Pacific (BRPT) akan stock split dengan rasio 1:5 di pertengahan Agustus



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT, anggota indeks Kompas100) mendapat restu dari para pemegang sahamnya untuk melakukan stock split melalui mekanisme RUPSLB yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (19/7). Pada kesempatan tersebut, pemegang saham BRPT menyetujui usulan perusahaan untuk memecah saham dengan rasio 1:5.

Faktor likuiditas menjadi pertimbangan BRPT dalam aksi korporasi kali ini. Direktur Utama BRPT Agus Salim Pangestu mengatakan, pihaknya mencoba untuk memerhatikan posisi pemegang saham perusahaannya yang saat ini lebih banyak dipegang oleh institusi. “Saham kita lebih banyak di-handle oleh institusi seperti ETF, index fund, dan juga fund management,” kata Agus pada kesempatan tersebut.

Baca Juga: Semester 1, PT Timah (TINS) serap 60% belanja modal


Dengan stock split ini, pihaknya mengaku ingin mendorong pertumbuhan investor ritel. “Karena sekarang yang ritel terus menciut jumlahnya. Sehingga lewat stock split harapannya bisa meningkatkan minat mereka,” tambah Agus.

Ketika berita ini ditulis, harga saham BRPT sendiri terpantau mengalami penurunan sebesar 30 basis poin atau sekitar 0,81% di level 3.660. Sejak awal tahun, pertumbuhan harga saham BRPT sendiri mengalami pergerakan signifikan yakni tumbuh sebesar 53,14%.

Hingga pertengahan perdagangan, sebanyak 12,8 juta lot saham BRPT telah ditransaksikan hingga 1.592. Total nilai transaksi saham BRPT sendiri telah mencapai Rp 46,7 miliar.

Aksi korporasi ini juga berpengaruh terhadap waran yang ditawarkan oleh perusahaan. Asal tahu, BRPT sendiri telah menerbitkan sejumlah 3,83 miliar lembar saham baru dalam pelaksanaan PUT II. Dalam penawaran tersebut, setiap empat lembar saham baru maka BRPT akan menerbitkan 1 lembar waran. Hingga kini sendiri BRPT sudah menerbitkan sebanyak 957 juta lembar waran.

Baca Juga: Beruntung akibat free float, ini respon pasar pada saham Indofood (INDF)

Dengan stock split ini, total waran BRPT akan menjadi sebanyak 4,78 miliar lembar dengan harga pelaksanaan Rp 373 per lembar, dari yang awalnya Rp 1.864, untuk waran dengan periode 1 Juli 2019 hingga 30 Juni 2020. Sedangkan untuk periode 1 Juli 2020 sampai dengan 30 Juni 2021 harga pelaksanaannya sendiri sebesar Rp466 dari yang awalnya Rp 2.330.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menyebut aksi korporasi BRPT sendiri cukup relevan bila bertujuan untuk menjaga ketertarikan para investor, terutama investor ritel. Price equity ratio (PER) BRPT sendiri menurutnya masih tinggi yakni di level 195,58x. “Sehingga bila di stock split, akan memebrikan valuasi yang lebih menarik bagi investor,” tandas Nafan, Jumat (19/7).

Senada dengan Nafan, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyebut pergerakan dan prospek saham BRPT sendiri memang cukup bagus. “Sehingga stock split ini bisa semakin meramaikan transaksi,” ujarnya.

Baca Juga: Kisruh Jababeka (KIJA), dirut baru tuding Budianto Liman berikan informasi yang salah

Didit juga mengatakan, secara historis saham BRPT setelah stock split cenderung terus mengalami kenaikan. Sebagai informasi, terakhir kali BRPT melakukan stock split pada tahun 2017 lalu. “Kalau melihat historisnya di 2017,investor dapat mengakumulasi saham ini ya,” tambah Herditya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi