Sah, BCA akhirnya selesaikan akuisisi Bank Interim Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah menyelesaikan akuisisi PT Bank Interim Indonesia atau sebelumnya bernama PT Bank Rabobank International Indonesia  dari Coöperatieve Rabobank U.A. (CRUA).

Pengalihan saham Bank Interim dilakukan pada tanggal 25 September 2020 setelah persetujuan penyertaan modal, akuisisi serta kemampuan dan kepatutan (fit and proper) diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia. 

Hadir dalam acara penandatanganan pengalihan saham tersebut Direktur BCA Henry Koenaifi, Direktur BCA Vera Eve Lim, dan perwakilan CRUA Maximiliaan Blom di Jakarta. 


Dengan demikian BCA resmi memiliki 99,999973% saham Bank Interim dan PT BCA Finance, anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki secara langsung dan tidak langsung oleh BCA, memiliki 0,000027% saham. 

Baca Juga: Bakal dimerger dengan Rabobank, kemana arah bisnis BCA Syariah ke depan?

"Total nilai akuisisi adalah Rp 643,65 miliar," tulis managemen BCA dalam keterangan resminya, Selasa (29/8)

Dengan adanya aksi korporasi ini, BCA mendukung program konsolidasi sektor perbankan Indonesia. Bank Interim direncanakan akan memperkuat posisi keuangan anak usaha BCA, yaitu PT Bank BCA Syariah lewat penggabungan (merger).

Pasca penggabungan, BCA Syariah akan menjadi perusahaan penerima penggabungan (surviving entity).

Vera bilang rencana merger Rabobank Indonesia dilakukan guna mendukung bisnis BCA Syariah. Terutama agar makin fokus ke segmen komersial, dan ritel yang selama ini jadi bisnis utama BCA Syariah. Termasuk juga untuk mulai melakukan ekspansi ke segmen anyar misalnya ke UKKM.

“Rabobank akan kami merger dengan BCA Syariah, modal Rabobank Indonesia sebenarnya saat ini masih cukup bagus ada senilai 384 miliar. Pasca merger, modal BCA Syariah mungkin akan sampai ke Rp 2 triliun,” kata Vera Eve dalam paparan virtual akhir Agustus lalu.

Selanjutnya: Rabobank ganti nama, apa dampaknya ke rencana merger dengan BCA Syariah?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi