Sah, DPRD Banten beri restu aksi pemprov untuk suntik modal ke Bank Banten



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Paripurna DPRD Provinsi Banten Selasa (21/7) menyetujui rencana Pemprov Banten untuk menyuntik modal PT Bank Pembangunan Daerah Tbk (BEKS) via penyertaan modal PT Banten Global Development.

DPRD Banten menyetujui rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang perubahan Perda 5/2013 tentang Penambahan Penyertaan Modal Daerah ke dalam Modal Saham PT Banten Global Banten Development ke dalam Bank Banten.

Baca Juga: Perbankan yakin penyaluran KPR masih bisa tumbuh hingga akhir tahun, ini alasannya


“Pada prinsipnya fraksi-fraksi dapat menerima dan menyetujui Raperda usulan Gubernur yang selesai dibahas Komisi III untuk ditindaklanjuti sesuai perundang-undangan,” kata Wakil Ketua DPRD Banten Bahrum.

Dalam kesempatan serupa, Anggota Komisi III DPRD Banten Sumedi memaparkan sejumlah perubahan dalam Perda misalnya, modal dasar BGD semula Rp 1,3 triliun menjadi Rp 3,30 triliun, kemudian penambahan penyertaan modal daerah (PMD) semula Rp 950,00 miliar menjadi Rp 1,551 miliar, sehingga seluruh PMD yang semula Rp 989,60 miliar menjadi Rp 2,20 triliun.

“Sementara perubahan pada pasal 2 ayat (2) menjadi: tujuan peraturan daerah untuk melaksanakan Surat OJK SR-24/D.03/2020 tanggal 24 Juni 2020 agar segera melakukan konversi RKUD Provinsi Banten menjadi setoran modal kepada Bank Banten,” kata Sumedi.

Pemprov akan mengonversi Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) senilai Rp 1,55 triliun sebaga setoran modal Bank Banten. Setelah Perda disahkan, penambahan kucuran modal akan diterima Bank Banten pada kuartal IV-2020.

Baca Juga: Layanan digital jadi solusi mendorong bisnis remitansi perbankan

Sementara Gubernur Banten Wahidin Halim dalam Rapat Paripurna turut mengapresiasi persetujuan yang diberikan DPRD Banten.

“Hari ini kita sudah kita sepakati Perda dalam rangka penyehatan Bank Banten, Kami berterima kasih dan mengapresiasi DPRD Banten yang bersungguh-sungguh membahas bersama eksekutif yang menghasilkan kesepakatan tentang penambahan modal Bank Banten yang menjadi persoalan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi