Saham AALI Terus Anjlok, Begini Tanggapan Dirut Astra Agro Lestari



KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Saham emiten perkebunan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) tercatat terus mengalami penurunan sejak awal tahun 2024. Adapun pada penutupan perdagangan Jumat (16/2), berdasarkan RTI Business saham AALI berada di zona merah atau turun 0,36% ke level Rp 6.825 dibanding hari sebelumnya. 

Tak hanya itu, saham AALI juga tercatat turun 0,73%  dalam sepekan, dan turun 4,55% dalam sebulan. Secara year to date (YtD), harga saham AALI juga terkoreksi 2,85% 

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Astra Agro Lestari Santosa mengatakan, penurunan saham AALI tersebut tidak menggambarkan kinerja operasional perusahaan, karena kinerja Astra Agro Lestari hingga saat ini masih tumbuh positif dan tetap stabil.


“Kalau terkait saham, manajemen tidak ada urusan dengan harga saham. Adanya penurunan saham saya rasa bukan karena masalah kinerja operasional,” ujar Santosa dalam acara Talk with CEO Astra Agro Lestari, Bandung, Jumat (16/2).

Baca Juga: Astra Agro Lestasi (AALI) Alokasikan Belanja Modal Rp 1,5 Triliun pada Tahun Ini

Menurut Santosa, penurunan harga saham bukan hanya terjadi pada saham AALI, namun juga dialami emiten-emiten sawit lainnya. 

“Kalau hanya AALI saja yang harganya turun, boleh diartikan kinerja AALI jelek, tetapi ini semua perusahaan sawit,” kata dia

Lebih lanjut, dia mengatakan sentimen yang membuat harga saham AALI turun juga tidak terlepas dari harga komoditas sawit yang terjadi di pasar global. Sedangkan untuk kinerja AALI hingga kini tetap tumbuh positif dengan produksi tandan buah segar (TBS) inti mencapai 3,31 juta ton pada 2023. 

“Angka tersebut bahkan naik 4,8% dibanding tahun sebelumnya 3,16 juta ton,” ujar Santosa. 

Dia memprediksi, produksi sawit perseroan pada tahun ini juga akan stabil seiring dengan rotasi panen yang sudah kembali normal. Selain itu, Santosa menuturkan, bahwa pihaknya akan melakukan sejumlah strategi agar perseroan tetap tumbuh salah satunya dengan mengoptimalkan pembelian TBS dari para petani di sekitaran pabrik AALI. 

“Jadi kami tidak tinggal diem tentunya. Untuk bisa mengejar pertumbuhan penjualan CPO, kami upayakan optimalisasi pembelian TBS dari para petani. Kemudian kami juga meningkatkan produktivitas lahan inti kami,” ungkapnya. 

 
AALI Chart by TradingView

Baca Juga: MPX Logistics (MPXL) Targetkan Pendapatan hingga Rp 222 Miliar Sepanjang Tahun 2024

Untuk diketahui, Astra Agro Lestari juga mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 1,5 triliun di tahun 2024.

Santosa mengatakan, sebagian besar dari dana capex yang dialokasikan pada tahun ini rencananya akan digunakan sebagai modal untuk peremajaan tanaman sawit atau replanting dan perawatan tanaman yang belum menghasilkan (TBM). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi