KONTAN.CO.ID- JAKARTA. Emiten pengolahan sarang burung walet, PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (
RLCO), berhasil menyentuh
auto rejection atas (ARA) pada hari pertamanya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12) kemarin. Dalam aksi korporasi penawaran umum saham perdana alias
Initial Public Offering (IPO) kemarin, harga saham RLCO melonjak 34,52 % dan ditutup di level Rp 226 per saham pada akhir perdagangan Senin. Sebelumnya, RLCO mematok harga penawaran umum saham perdana atau
Initial Public Offering (IPO) di level Rp 168 per saham. Angka tersebut merupakan batas atas dari rentang harga penawaran awal (
bookbuilding) di kisaran Rp 150-Rp 168 per saham.
Dengan menawarkan maksimal 625 juta saham, RLCO berpotensi memperoleh dana segar Rp 105 miliar.
Baca Juga: RLCO Resmi IPO di BEI, Saham Langsung ARA Naik 34,52%, Hari Ini (9/12) Beli/Jual? Sekitar 56,33% dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya IPO akan digunakan RLCO untuk pemenuhan modal kerja, terutama pembelian bahan baku yaitu pembelian sarang burung walet. Berikutnya, sekitar 43,67% akan disetorkan RLCO kepada PT Realfood Winta Asia dalam bentuk penyertaan modal yang akan digunakan untuk pembelian bahan baku berupa sarang burung walet. Direktur Keuangan RLCO, Dwiadi Prastian Hadi menyampaikan bahwa perusahaan membidik laba bersih sekitar Rp 40 miliar pada tahun 2026. Target tersebut lebih tinggi dibandingkan perkiraan laba tahun 2025 yang berada di kisaran Rp 30 miliar. Sementara itu, RLCO juga menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga Rp 700 miliar pada 2026, naik dari estimasi pendapatan tahun 2025 yang berada di kisaran Rp 600 miliar. Kenaikan target kinerja fundamental tersebut juga sejalan dengan kenaikan tingkat utilitas pabrik milik perusahaan usai IPO. "Kalau utilisasi saat ini belum sampai 50%. Diharapkan nanti dengan penambahan dana IPO kita bisa meningkatkan produksi di atas 60%, sehingga kemampuan laba kita bisa meningkat," kata Dwiadi di gedung BEI, Senin (8/12/2025). Investment Analyst Advisor Provina Visindo Indy Naila melihat, IPO RLCO cukup menarik untuk dipantau investor. Sebab, RLCO cocok untuk investor yang melihat kinerja emiten dari sisi pertumbuhan kinerja keuangan.
Baca Juga: Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Bidik Laba Rp 40 Miliar di Tahun 2026 “RLCO juga gencar ekspansi untuk pabrik agar produksi bisa meningkat dan average selling price (ASP) tinggi, walaupun memang harus dipantau juga debt to equity ratio (DER)-nya,” ujarnya kepada Kontan, Senin (8/12). Selain itu, RLCO juga masih dominan pada penjualan ekspor, sehingga ada ketergantungan permintaan dari China dan Amerika Serikat (AS). Gencarnya ekspansi pasar bisa menjadi sentimen yang menarik untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja.
Indy pun menyarankan investor untuk memperhatikan RLCO dengan target harga Rp 600 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News