Saham ACST diburu investor lokal



JAKARTA. Saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST) banyak diminati investor lokal. Hal ini bisa dilihat dari persentase antara investor asing dan investor lokal yang menyerap saham ACST.

Sekadar gambaran, emiten konstruksi ini melepas 150 juta saham, atau 30% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Semasa bookbuilding initial public offering (IPO) ACST yang digelar 21 Mei - 3 Juni lalu, manajemen Kim Eng Securities, selaku pihak underwriting IPO menawarkan harga saham di rentang Rp 2.200 - Rp 2.750 per saham.


Tapi, pada pelaksanaannya, harga ACST ditetapkan di level Rp 2.500 per saham. Dengan harga tersebut, maka price earning ratio (PER) sebanyak 15,9 kali, jauh di bawah PER industri sebanyak 29,26 kali.

Harry Supoyo, Direktur Utama Kim Eng Securities, bilang, kombinasi harga dan PER yang ditawarkan itu membuat saham ACST mengalami kelebihan permintaan, atau oversubscribed di atas enam kali. Dari semua investor yang dilobi Kim Eng, 95% investor lokal menyerap saham ACST. Sementara sisanya, 5%, diserap asing.

"Ini memberikan sinyal tingginya kepercayaan investor lokal terhadap pasar modal domestik, khususnya ACST," tukas Harry.

Sayang, ia enggan merinci lebih lanjut berapa banyak investor ritel yang menyerap saham ACST. Dirinya hanya memastikan, pihak institusi jauh lebih banyak membeli saham ACST dibanding ritel yang berada pada kisaran belasan persen. "Jadi, investasi disaham ACST itu untuk jangka panjang," pungkas Harry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri