Saham Alibaba Grup melesat, kekayaan Jack Ma bertambah Rp 33 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekayaan pendiri Alibaba Group Holding Ltd, Jack Ma meningkat pasca saham perusahaan raksasa e-commerce tersebut melesat 9% pada perdagangan Senin (12/4) kemarin. 

Kekayaan Jack Ma tercatat bertambah sebesar US$ 2,3 miliar atau setara Rp 33,35 triliun (kurs Rp 14.500) menjadi US$ 52,1 miliar atau setara Rp 755,45 triliun menurut Bloomberg Billionaires Index.

Melansir Bloomberg, Selasa (13/4), denda sebesar US$ 2,8 miliar terhadap Alibaba karena terbukti melanggar peraturan anti-monopoli (antitrust), nilai tersebut setara 4% dari penjualan domestiknya pada 2019, lebih kecil dari denda maksimum 10%, telah mendapat respons positif dari kalangan investor.


Eksekutif Alibaba juga menyatakan mereka siap mengikuti aturan dari pemerintah untuk kelangsungan bisnisnya di China.

Baca Juga: Saham Alibaba melonjak 9% pasca denda anti-monopoli sebesar Rp 40 triliun dijatuhkan

"Alibaba tidak akan mencapai pertumbuhan tanpa adanya regulasi dan layanan pemerintah yang baik, pengawasan kritis, toleransi dan dukungan dari semua konstituen kami sangat penting bagi perkembangan kami," ujar manajemen Alibaba dalam sebuah surat terbuka. 

Jack Ma telah kehilangan miliaran dolar kekayaannya sejak regulator China memulai kampanye anti-monopoli, menghentikan rencana IPO perusahaan pembayaran Ant Group Co, dua hari sebelum dijadwalkan go public.

Kendati demikian, Jack Ma masih berada diurutan ketiga orang terkaya China, di belakang Zhong Shanshan, pemilik perusahaan air minum kemasan Nongfu Spring Co dan Pony Ma dari Tencent Holdings Ltd. Sebelumnya, hingga pertengahan tahun 2020, Jack Ma masih menjadi orang terkaya nomor satu di China.

Secara terpisah, Bank Central China memerintahkan Ant menjadi perusahaan induk keuangan yang akan diatur lebih seperti bank. Langkah tersebut diumumkan pada Senin.

Kebijakan ini akan berimplikasi luas pada pertumbuhan bisnis Ant dan kemampuannya untuk terus maju. Saham Alibaba sendiri dibuka kembali menguat 3,4% di bursa Hong Kong, pada perdagangan Selasa.

Selanjutnya: Otoritas China hentikan pendaftaran baru di sekolah bisnis Jack Ma

Editor: Noverius Laoli