Saham all-time high, anomali dalam kondisi pasar terkoreksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana berbagi pandangan saham yang menyentuh all time high alias harga tertinggi sepanjang masa pasti diikuti dengan pengambilan keuntungan (profit taking).

"Karena sudah untung besar, pasti ada koreksi dulu, ada masa konsolidasi. Kalau sudah lihat wajar baru beli lagi," jelas Wawan kepada Kontan.co.id, Kamis (12/9).

Kondisi wajar tersebut terjadi apabila ada katalis positif yang cukup kuat seperti kebijakan yang dicanangkan pemerintah. "Atau memang fundamentalnya yang bagus dan proyeksi ke depan," ujarnya.


Baca Juga: BBCA, ICBP, SIDO dan TPIA masuk all-time high, simak kata analis

Sehingga, saat terjadi all-time high, investor perlu waspada. Wawan menekankan untuk tetap berpatokan pada fundamental perusahaan dan proyeksi bisnis perusahaan tersebut baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. "Karena memang ada siklus bisnis atau perubahan peraturan," jelas dia.

Menurut pengamatan Wawan, konstituen saham LQ45 hingga saat ini belum ada yang menyentuh all-time high. Apalagi melihat kondisi pasar saat ini yang dalam enam bulan terakhir terkoreksi 2,81%. "Jadi kalau bisa all time high cukup anomali," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto