KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) masih terus merangsek naik setelah pengumuman masuknya sejumlah investor ke bank ini, diantaranya Bukalapak, Salim Group, dan Grab. Saham bank milik pengusaha Chairul Tanjung ini mencapai rekor tertingginya (all time high) pada perdagangan Kamis (6/1) yang ditutup menguat 0,5% ke level Rp 9.750. Bahkan selama periode perdagagan di hari itu, BBHI sempat menyentuh harga Rp 10.050. Dengan begitu kapitalisasi pasar bank ini sudah mencapai Rp 112,7 triliun. BBHI berada di urutan keenam sebagai bank dengan kapitalisasi terbesar di Tanah Air.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, Allo Bank bukan tetap punya potensi untuk mengungguli valuasi Bank Jago seiring dengan rencana rights issuenya, namun hal itu tentu membutuhkan usaha dan juga waktu. "Jika Allo bank bisa lebih cepat mengeksekusi rencana bisnisnya dan menggarap potensi dari ekosistem yang sudah dibentuk maka fundamental bank akan semakin meningkat dan akan berdampak pada harga sahamnya yang akan semakin diminati investor," kata Reza pada Kontan.co.id, Kamis (6/1). Baca Juga: Adu Kuat Bank Digital, Bank Allo (BBHI) Berpotensi Kejar Kapitalisasi Pasar Bank Jago Adapun kapitalisasi pasar PT Bank Jago Tbk (ARTO) sudah mencapai Rp 254,5 triliun. Harga saham bank ini ditutup naik 4,36% pada Kamis (6/1) ke level Rp 18.550. ARTO saat ini sudah ada di urutan keempat sebagai bank dengan kapitalisasi pasar terbesar menyalip PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang berada di urutan kelima dengan kapitalisasi pasar Rp 128,2 triliun. Sementara BBHI ada di urutan ke enam. Tiga urutan pertama masih diduduki oleh BBCA, BBRI dan BMRI dengan kapitalisasi pasar masing-masing Rp 912,2 triliun, Rp 624,89 triliun dan Rp 324,55 triliun. Berdasarkan prospektus yang diterbitkan pada Senin, (3/1), Allo Bank akan rights issue dengan melepas 10,04 miliar saham atau setara 86% dari total modal perseroan. Harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 478 per saham sehingga total dana yang bisa dihimpun Rp 4,8 triliun.