Saham Apple ke Level Terendah 7 Minggu Setelah Penurunan Peringkat oleh Barclays



KONTAN.CO.ID - Saham Apple turun 3% ke level terendah tujuh minggu pada hari Selasa (2/1). Setelah Barclays menurunkan peringkat saham perusahaan paling bernilai di dunia ini di tengah kekhawatiran bahwa permintaan perangkat dari iPhone hingga Mac akan tetap lemah di tahun 2024.

Penurunan saham pada hari Selasa telah menghapus sekitar US$90 miliar dari kapitalisasi pasar Apple.

Saham yang menyumbang 7% dari bobot S&P 500 ini naik hampir 50% pada tahun 2023 dan mencapai rekor tertinggi pada pertengahan Desember di tengah reli yang lebih luas pada saham-saham Big Tech.


Baca Juga: Wall Street Memerah Mengawali Perdagangan Pertama 2024

Barclays menurunkan peringkat saham ini menjadi "underweight" dari "netral" dan memangkas target harga 12 bulan sebesar US$1 menjadi US$160.

Sebelum hari Selasa, "jual" dari Itau BBA adalah satu-satunya peringkat bearish pada Apple sejak Juli 2022.

Para analis, rata-rata, memberi peringkat "beli" pada produsen iPhone ini dengan target harga rata-rata US$200.

Saham Apple diperdagangkan sekitar 28,7 kali dari estimasi pendapatan 12 bulan ke depan, jauh lebih tinggi dari patokan S&P 500 yang sebesar 19,8.

Barclays adalah pialang kedua yang menyematkan peringkat "jual" pada saham Apple, yang kini memiliki jumlah rekomendasi bearish terbanyak setidaknya dua tahun terakhir, berdasarkan data LSEG.

Baca Juga: Cek iPhone 15 Pro Max vs Samsung S23 Ultra, Cari Flagship Terbaik 2023

Apple telah bergulat dengan perlambatan permintaan sejak awal tahun lalu dan memperkirakan penjualan kuartal liburan di bawah estimasi Wall Street.

Kinerjanya di China juga telah mengkhawatirkan setelah kebangkitan saingan lokalnya, Huawei.

"iPhone 15 telah loyo dan kami yakin iPhone 16 juga akan demikian," ujar analis Barclays, Tim Long, dalam sebuah catatan untuk kliennya, menunjuk pada kelemahan di China dan juga lemahnya permintaan di pasar-pasar negara maju.

Pialang ini juga memperingatkan risiko-risiko yang meningkat untuk bisnis layanan Apple, yang telah menjadi sorotan di berbagai negara termasuk Amerika Serikat (AS) terkait praktik-praktik toko aplikasi.

Baca Juga: Apa itu iPhone Refurbished? Pengertian, Kelemahan, dan Cara Cek Perangkat

Menurut data LSEG, Long mendapatkan peringkat empat dari lima bintang untuk akurasi rekomendasinya terhadap Apple.

Bisnis ini sering kali melampaui pertumbuhan segmen perangkat keras Apple dalam beberapa tahun terakhir dan kini menyumbang hampir seperempat dari total pendapatan perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto