Saham Apple Melonjak, Indeks Wall Street Menghijau di Akhir Pekan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks saham Wall Street menghijau di akhir pekan, Jumat (5/5), dengan indeks Dow Jones membukukan persentase kenaikan satu hari terbesar sejak 6 Januari 2023.

Wall Street menguat didorong saham Apple yang melonjak lebih dari 4% setelah hasil kinerja optimistis dan data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan ketahanan.

Jumat (5/5), indeks Dow Jones Industrial Average naik 546,64 poin atau 1,65% menjadi 33.674,38, S&P 500 naik 75,03 poin atau 1,85% ke 4.136,25.


Sementara, indeks Nasdaq Composite menguat 269,02 poin atau 2,25% menjadi 12.235,41.

Baca Juga: UPDATE Wall Street, Jumat (5/5): Naik Didukung Laporan Pendapatan Apple

Menambah momentum bullish Wall Street, saham bank regional rebound setelah jatuh akibat runtuhnya First Republic Bank. Analis menaikkan rekomendasi saham sejumlah pemberi pinjaman yang mereka katakan oversold.

Saham PacWest Bancorp menguat 81,7% dan Western Alliance Bancorp melonjak 49,2%, sedangkan indeks bank regional KBW naik 4,7%.

Hasil kuartalan Apple juga membuat investor khawatir tentang potensi resesi. Saham pembuat iPhone mencapai level tertinggi dalam waktu sekitar sembilan bulan, dan saham tersebut berakhir naik 4,7% dalam persentase kenaikan harian terbesar sejak November 2022.

Saham adalah pengaruh positif terbesar pada ketiga indeks saham utama AS.

Sementara, laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pertumbuhan pekerjaan pada bulan April dan kenaikan upah meningkat dengan kuat, menunjukkan pasar tenaga kerja tetap kuat meskipun kenaikan suku bunga baru-baru ini dari Federal Reserve.

"Ini tentang keadaan ekonomi AS, dan apa yang kita lihat hari ini menunjukkan itu dalam posisi yang lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya," kata Kristina Hooper, Kepala Strategi Pasar Global di Invesco di New York seperti dikutip Reuters.

Investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga pada akhirnya dapat mendorong ekonomi ke dalam resesi.

Pada hari Rabu, bank sentral AS menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin seperti ekspektasi, tetapi Ketua Fed Jerome Powell mencatat masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti bahwa siklus kenaikan suku bunga telah berakhir karena inflasi tetap menjadi perhatian utama.

Baca Juga: Krisis Perbankan AS: Ada 186 Bank Lagi yang Berpotensi Bangkrut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat