Saham Apple Melonjak ke Rekor Tertinggi Setelah Gelaran WWDC



KONTAN.CO.ID. Saham raksasa teknologi Apple melonjak ke rekor tertinggi setelah investor menyambut baik perkembangan yang diungkapkan pada acara Worldwide Developers Conference (WWDC) terbaru.

Konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh Apple Inc. ini ditujukan untuk para pengembang perangkat lunak yang bekerja di ekosistem Apple, termasuk pengembang aplikasi untuk iOS, macOS, watchOS, dan tvOS.

Baca Juga: iOS 18 Kapan Rilis? Ini Daftar iPhone yang Mendapatkan Update Versi Terbaru


Menurut laporan dari Business Insider Rabu (12/6), nilai pasar Apple bertambah sebanyak US$198 miliar pada hari Selasa. Fakta menarik lainnya, produsen iPhone ini sekarang hanya berjarak US$29 miliar dari nilai pasar untuk melampaui Microsoft sebagai perusahaan terbesar di dunia saat ini, sekaligus kompetitor utama Apple.

Asal tahu pada Selasa (12/6), saham Apple melonjak hingga 7% ke rekor tertinggi di atas US$200 per saham. Kenaikan ini terjadi sehari setelah presentasi utama Apple di acara WWDC, yang sangat berfokus pada penawaran perangkat lunak AI generatif baru mereka.

Saham Apple awalnya mengalami penurunan, dengan saham turun 2% pada hari Senin setelah acara WWDC. Namun, setelah serangkaian catatan positif dari analis Wall Street yang mengubah pandangan mereka, saham Apple kemudian melesat.

Baca Juga: Wall St Selasa (11/6): Nasdaq dan S&P 500 Cetak Penutupan Tertinggi karena Apple

Analis di Citi menyebut WWDC tahun ini sebagai "WWDC terbaik yang pernah ada,".

Sementara analis di Goldman Sachs mengatakan integrasi ChatGPT dan asisten Siri yang lebih canggih nantinya akan membantu mendorong siklus peningkatan di perangkat iPhone dan Mac mereka.

Fitur AI baru ini hanya akan berfungsi pada model iPhone 15 Pro atau yang lebih baru, dan hanya dengan Mac yang memiliki chip prosesor M1 atau yang lebih baru.

"Kami didorong oleh implikasi finansial dari pengumuman hari ini, dengan fitur produk yang harus membantu mendorong permintaan peningkatan untuk produk," kata Goldman Sachs seperti dikutip Business Insider.

Baca Juga: Teknologi Apple Intelligence Bakal Dinikmati IOS 18

JPMorgan juga menyatakan bahwa fakta iPhone 15 Pro akan dapat menjalankan fitur AI baru akan menjadi poin penjualan penting untuk pasar berkembang setelah iPhone 16 dirilis pada bulan September mendatang.

JP Morgan positif bahwa ini akan mempercepat siklus peningkatan terkait AI di beberapa pasar berkembang, di mana demografi pasar lokal membuat Apple fokus pada pemasaran generasi terbaru dari jajaran iPhone dengan keterjangkauan bagi konsumen.

Kenaikan saham Apple telah mengukuhkan kembali produsen iPhone ini sebagai perusahaan terbesar kedua di dunia, merebut kembali posisinya yang sebelumnya jatuh karena Nvidia.

Editor: Yudho Winarto