KONTAN.CO.ID -SYDNEY. Saham Asia nyaris tidak berkutik pada hari Senin (11/2), lantaran para investor masih khawatir terhadap pertumbuhan ekonomi global, politik Amerika Serikat (AS) dan perang dagang Sino-AS. Hal ini membuat Dolar di negara safe haven menjadi yang tertinggi selama enam minggu terakhir terhadap mata uang utama. Melansir Reuters (11/2), Indeks saham China mulai terangkat saat pembukaan bursa pasca rehat selama satu minggu. Keuntungan mulai datang setelah Kementerian Perdagangan mengatakan pendapatan ritel selama libur Tahun Baru Imlek melonjak 8,5% dari periode tahun lalu, meski pertumbuhan negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu melambat. Indeks blue chip China tercatat melonjak 1,6% sementara Shanghai SSE Composite naik 1,2%. Saham Australia juga berhasil menutup kerugian dengan penutupan 0,2% lebih rendah, sementara indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,2%. Adapun, benchmark di Indonesia dan India kini berada di zona merah.
Saham Asia nyaris tidak berkutik karena khawatir situasi ekonomi global
KONTAN.CO.ID -SYDNEY. Saham Asia nyaris tidak berkutik pada hari Senin (11/2), lantaran para investor masih khawatir terhadap pertumbuhan ekonomi global, politik Amerika Serikat (AS) dan perang dagang Sino-AS. Hal ini membuat Dolar di negara safe haven menjadi yang tertinggi selama enam minggu terakhir terhadap mata uang utama. Melansir Reuters (11/2), Indeks saham China mulai terangkat saat pembukaan bursa pasca rehat selama satu minggu. Keuntungan mulai datang setelah Kementerian Perdagangan mengatakan pendapatan ritel selama libur Tahun Baru Imlek melonjak 8,5% dari periode tahun lalu, meski pertumbuhan negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu melambat. Indeks blue chip China tercatat melonjak 1,6% sementara Shanghai SSE Composite naik 1,2%. Saham Australia juga berhasil menutup kerugian dengan penutupan 0,2% lebih rendah, sementara indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,2%. Adapun, benchmark di Indonesia dan India kini berada di zona merah.