Saham Bank Blue Chip Memerah di Perdagangan Jumat (7/6), Ada BBNI, BBTN, dan BBRI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cek harga saham perbankan di indeks LQ45 yang memerah pada perdagangan Jumat (7/6). Ada 3 emiten "Plat Merah" seperti saham BBTN, BBNI, dan BBRI yang melemah di penutupan bursa akhir pekan pertama Juni 2024.

Saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mengalami penurunan pada perdagangan hari ini, ditutup di harga Rp 1.245 per saham. Dibandingkan dengan penutupan Kamis (6/6), harga saham BBTN turun 3,49% dari Rp 1.290.

Membuka perdagangan di bawah harga penutupan sebelumnya, BBTN memulai hari di Rp 1.275 per saham. Sepanjang perdagangan, harga saham BBTN bergerak antara Rp 1.280 sebagai titik tertinggi dan Rp 1.245 sebagai titik terendah. Pada akhirnya, BBTN ditutup turun Rp 45 per saham.


Jika dibandingkan dengan seminggu yang lalu (31 Mei 2024), harga saham BBTN hari ini sudah naik 1,63% dari harga saat itu (Rp 1.225). Perlu diingat bahwa dalam setahun terakhir (sejak 7 Juni 2023), harga saham BBTN turun 5,32% dari harga saat itu (Rp 1.315).

Baca Juga: IHSG Ambrol 1,10% ke 6.897 Jumat (7/6), HRUM, AMMN, BBTN Top Losers LQ45

Pihak BEI mencatat total nilai transaksi saham BBTN mencapai Rp 27,50 miliar, dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 217.799 lot.

Meskipun mengalami penurunan harga, perlu diingat bahwa EPS (laba bersih per saham) BBTN adalah Rp 245. Hal ini berarti bahwa PER (price to earning ratio) saham BBTN adalah 5,27 kali. PBV (price to book value) BBTN tercatat 0,59 kali.

BBRI dan BBNI Turut Melemah

Nah, untuk saham BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk) mengalami penurunan pada penutupan perdagangan. Saat pasar saham tutup, harga saham BBRI berada di Rp 4.350 per saham.

Jika dibandingkan dengan penutupan hari Kamis (6/6), harga saham BBRI mengalami penurunan sebesar 3,33% dari Rp 4.500. Pada awal perdagangan, saham BBRI dibuka lebih rendah dari harga penutupan sebelumnya, yaitu di Rp 4.490 per saham.

Selama sesi perdagangan, harga tertinggi yang dicapai adalah Rp 4.500 dan harga terendah adalah Rp 4.350. Pada akhirnya, saham BBRI mengalami penurunan sebesar Rp 150 per saham dalam satu hari.

Melihat pergerakan dalam tujuh hari terakhir (31 Mei 2024), harga saham BBRI menunjukkan peningkatan sebesar 0,23% dari harga sebelumnya, yaitu Rp 4.340.

Baca Juga: IHSG Ambrol 1,10% ke 6.897 Jumat (7/6), HRUM, AMMN, BBTN Top Losers LQ45

Bila dibandingkan dengan harga setahun yang lalu (07 Juni 2023), harga saham BBRI telah mengalami penurunan sebesar 19,44% dari Rp 5.400.

Pihak BEI mencatat bahwa total nilai transaksi saham BBRI mencapai Rp 1.651,50 miliar, dengan volume transaksi mencapai 3.754.396 lot.

Dari segi kinerja keuangan, saham BBRI memiliki laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp 419, yang menghasilkan rasio harga terhadap pendapatan (PER) sebesar 10,74 kali. Sementara itu, rasio harga terhadap nilai buku (PBV) tercatat sebesar 2,33 kali.

BBNI Melemah Lebih dari 1%

Terakhir, ada saham BBNI (PT Bank Negara Indonesia Tbk) berakhir dengan penurunan pada penutupan bursa. Saat pasar ditutup, harga saham BBNI berada di Rp 4.700 per saham.

Dibandingkan dengan penutupan pada hari Kamis (6/6), saham BBNI mengalami penurunan sebesar 1,47% dari Rp 4.770. Pada awal perdagangan, saham BBNI dibuka pada harga yang sama dengan penutupan hari sebelumnya, yaitu Rp 4.770 per saham.

Sepanjang sesi perdagangan, saham BBNI mencapai harga tertinggi di Rp 4.780 dan harga terendah di Rp 4.660. Pada akhir hari, saham ini mengalami penurunan sebesar Rp 70 per saham.

Bila dilihat dari tujuh hari sebelumnya (31 Mei 2024), harga saham BBNI mengalami kenaikan sebesar 6,82% dibandingkan dengan harga pada saat itu, yaitu Rp 4.400.

Namun, jika dibandingkan dengan harga setahun lalu (07 Juni 2023), saham BBNI telah turun sebesar 48,63% dari harga sebelumnya yang berada di Rp 9.150.

Menurut data BEI, total nilai transaksi saham BBNI mencapai Rp 214,70 miliar, dengan volume transaksi sebesar 455.753 lot.

Dari sudut pandang kinerja keuangan, saham BBNI memiliki laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp 571. Ini menghasilkan rasio harga terhadap pendapatan (PER) sebesar 8,35 kali, sementara rasio harga terhadap nilai buku (PBV) tercatat sebesar 1,23 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News