KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) mengakumulasi kenaikan 0,83% ke level 7.098,89 sepanjang Oktober 2022. Ada sejumlah saham yang mencatatkan kenaikan yang menopang kinerja IHSG pada Oktober 2022. Daftar
top 10
leaders tersebut dominan diisi saham perbankan dan batubara. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sepuluh saham teratas yang menjadi penggerak (
leader) IHSG adalah:
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI),
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI),
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT),
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA),
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI),
- PT Bayan Resources Tbk (BYAN),
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF),
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS),
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Angga Septianus mengatakan, kenaikan harga saham perbankan, terutama pada pekan terakhir Oktober 2022 didorong oleh rilis laporan keuangan kuartal ketiga 2022 yang memperlihatkan kenaikan laba bersih yang cukup masif.
"Lonjakan laba bersih yang cukup masif menjadi angin segar untuk pasar karena adanya kemungkinan pembagian dividen lebih besar dan tentu saja tren kenaikan kinerja yang kemungkinan masih berlanjut," kata Angga, Selasa (1/11). Baca Juga:
IHSG Berpotensi Melemah Pada Perdagangan Rabu (2/11), Ini Sentimennya Kemudian, kenaikan saham-saham batubara dipengaruhi oleh data pertumbuhan ekonomi China kuartal ketiga 2022 yang naik 3,9% secara tahunan, di atas ekspektasi para ekonom sebesar 3,4%. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi China masih cukup sehat setelah
lockdown yang terjadi sebelumnya. Menurut Angga, China patut diperhatikan karena menjadi target ekspor utama Indonesia, terutama komoditas seperti batubara. Alhasil, jika ekonomi di China bagus, maka Indonesia masih akan memperoleh permintaan dari sana. Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, saham-saham sektor perbankan yang menjadi penyokong IHSG Oktober 2022 masih berpotensi untuk naik menuju akhir tahun. Hal ini mengacu pada indeks IDX Sector Financials yang masih terkoreksi 2,79% sejak awal tahun. "Untuk saham-saham bank, koreksi jangka pendek masih bisa terjadi sehingga sebaiknya
buy on weakness saja strateginya," kata Ivan. Baca Juga:
IHSG Melemah ke 7.052 Pada Selasa (1/11), Ini Saham Dengan Net Buy Terbesar Asing Untuk emiten batubara, yakni BUMI dan BYAN, pergerakannya diperkirakan masih cenderung
sideways. Kemudian, KLBF potensial terkoreksi terlebih dahulu setelah setelah mengalami
rally, sedangkan koreksi pada ICBP tampaknya akan segera berakhir sehingga bakal melanjutkan kenaikan sebelumnya. Ivan merekomendasikan
buy on weakness BBCA dengan target harga Rp 9.250 per saham, BMRI Rp 10.850, dan BBRI Rp 4.830 per saham. Saham lain yang menarik dicermati adalah KLBF dengan rekomendasi
buy on weakness dengan target harga Rp 2.100 dan
trading buy ICBP dengan target Rp 10.150 per saham. Angga juga menyarankan pelaku pasar untuk mencermati BBRI dengan
support Rp 4.490 dan
resistance Rp 4.870 serta BBNI dengan
support Rp 9.000 dan
resistance Rp 9.900. Per perdagangan Selasa (1/11), harga saham BBCA ditutup di level Rp 8.800 per saham, BMRI Rp 10.400 per saham, BBRI Rp 4.660 per saham, BBNI Rp 9.400 per saham, KLBF Rp 1.985 per saham, dan ICBP Rp 9.500 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati