Pemilik saham Bank Ina Perdana akhirnya menyambut tawaran akuisisi dari investor asal Malaysia, Affin Holding Berhad. Denny Susilo, Komisaris Bank Ina mengatakan bahwa sudah ada pertemuan antara pihak Affin dengan pemilik saham Bank Ina. Pertemuan tersebut terjadi pada awal Januari kemarin. “Pada pertemuan tersebut, mereka menyatakan akan menjalin kerjasama dengan Bank Ina,” kata Denny, kemarin.Kerjasama tersebut berbentuk partner strategis, khususnya dalam kepemilikan saham. “Ada kemungkinan dijual, tapi hanya sebagian saja,” kata Denny. Saat ini, saham Bank Ina dimiliki PT Kharisma Prima Karya (96,02%), PT Media Interaksi Utama sebesar (1,64%), dan Perkumpulan Sekolah Kristen Djakarta (0,78%). Kemudian, Majelis Pusat Pendidikan Kristen Indonesia (0,78%) dan Baktinendra Prawiro (0,78%). “Sahamnya siapa yang dilepas, saya tidak tahu,” kata Denny. Bank Ina Perdana merupakan bank non devisa yang memiliki aset Rp 750,54 miliar. Belakangan, bank ini tengah diincar investor asal Malaysia, Affin Holdings Berhad. Affin Holding mengaku sudah mendapatkan izin dari bank sentral setempat, Bank Negara Malaysia, untuk ekspansi ke Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Saham Bank Ina Perdana Hanya Akan Dijual Sebagian
Pemilik saham Bank Ina Perdana akhirnya menyambut tawaran akuisisi dari investor asal Malaysia, Affin Holding Berhad. Denny Susilo, Komisaris Bank Ina mengatakan bahwa sudah ada pertemuan antara pihak Affin dengan pemilik saham Bank Ina. Pertemuan tersebut terjadi pada awal Januari kemarin. “Pada pertemuan tersebut, mereka menyatakan akan menjalin kerjasama dengan Bank Ina,” kata Denny, kemarin.Kerjasama tersebut berbentuk partner strategis, khususnya dalam kepemilikan saham. “Ada kemungkinan dijual, tapi hanya sebagian saja,” kata Denny. Saat ini, saham Bank Ina dimiliki PT Kharisma Prima Karya (96,02%), PT Media Interaksi Utama sebesar (1,64%), dan Perkumpulan Sekolah Kristen Djakarta (0,78%). Kemudian, Majelis Pusat Pendidikan Kristen Indonesia (0,78%) dan Baktinendra Prawiro (0,78%). “Sahamnya siapa yang dilepas, saya tidak tahu,” kata Denny. Bank Ina Perdana merupakan bank non devisa yang memiliki aset Rp 750,54 miliar. Belakangan, bank ini tengah diincar investor asal Malaysia, Affin Holdings Berhad. Affin Holding mengaku sudah mendapatkan izin dari bank sentral setempat, Bank Negara Malaysia, untuk ekspansi ke Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News