KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mencoba bangkit di awal pekan ini. Setelah pada akhir pekan lalu, IHSG ditutup melemah 0,14% di 4.507,61 pada Jumat (15/5). Dana dalam sepekan, IHSG merosot 1,95%. Saham-saham perbankan menjadi saham pemberat IHSG. Pada periode 8-15 Mei 2020, 10 saham pemberat IHSG diantaranya, Baca Juga: IHSG diprediksi masih melemah meski BI memangkas suku bunga
1. Bank Central Asia (BBCA) dengan point pada indeks 62,40 2. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan point pada indeks 41,62 3. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) dengan point pada indeks 25,59 4. Bank Mandiri (BMRI) dengan point pada indeks 16,58 5. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dengan point pada indeks 12,44 6. Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan point pada indeks 8,11 7. Elang Mahkota Teknologi (EMTK) dengan point pada indeks 5,24 8. Barito Pacific (BRPT) dengan point pada indeks 4,79 9. United Tractors (UNTR) dengan point pada indeks 3,51 10. Pelayaran Tamarin Samudra (TAMU) dengan point pada indeks 1,65 Baca Juga: IHSG anjlok 1,95% sepekan, begini peta terbaru penguasa market cap bursa Pelemahan IHSG sejalan dengan pergerakan bursa Asia lantaran data penjualan ritel yang di bawah ekspektasi menekan pergerakan ekuitas di China. Menurut Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas, dari dalam negeri defisit neraca perdagangan yang melebar dari ekspektasi menjadi faktor utama. Neraca perdagangan defisit US$ 350 juta dari ekspektasi defisit US$ 200 juta. Aktifitas ekspor menurun tajam -7.02% dari -0.4% menjadi faktor utama defisit neraca perdagangan Indonesia meskipun import mengalami penurunan signifikan. "Aksi jual investor asing dimana asing melakukan aksi jual sebesar Rp 1,09 triliun," kata Lanjar. Bahkan dalam sepekan, aksi jual asing mencapai Rp 4,13 triliun.