Saham Bank of America Bisa Menciut Hingga US$ 9



CHARLOTTE. Bank of America Corp. kemungkinan membutuhkan modal yang cukup banyak untuk mengganti kerugian pinjaman yang semakin menggelembung. Tak cuma itu saja. Menurut hitungan analis Paul Miller dari Friedman, Billings, Ramsey Group Inc., saham BoA kemungkinan juga terjungkal menjadi US$ 9. Lebih apes lagi, bank ini akan memangkas dividen kuartalan dari 32 sen dan harus menghemat sebanyak mungkin dana yang masih ada. Bank of America Chief Executive Officer Kenneth Lewis membeli Merrill Lynch & Co., sekuritas terbesar di dunia, setelah Juli lalu bank ini juga membungkus Countrywide Financial Corp. BoA mengakuisisi Merrill yang terancam bangkrut karena likuiditasnya mengering. Karena pembelanjaan BoA cukup besar, kocek BoA pun menipis. Ujung-ujungnya, minggu lalu BoA mengumumkan akan memangkas pekerjanya sebanyak 35.000 orang. Kolaborasi Countrywide, Merrill Lynch dan Bank of America menghasilkan US$ 83 miliar ekuitas yang tersedia untuk menyokong US$ 2,6 triliun aset yang ada. Menurut Miller, bantalan sebesar 3,2% ini terlalu kecil. Beberapa waktu lalu, pemerintah lewat Treasury Department memberikan dana bagi BoA dan Merril. Jika dihitung total untuk kedua perusahaan ini, nilai bantuan ini sebesar US$ 25 miliar . Dana ini memang digerojokkan pemerintah untuk menyokong perbankan AS. Selain dari dana ini, bank-bank di negeri paman sam juga mendapatkan pinjaman pemerintah lewat kanal-kanal lain. Menurut hitungan Miller, BoA kemungkinan akan mencatatkan kerugian sebesat US$ 77 miliar dari total US$ 942 miliar pinjaman yang ia kucurkan dalam beberapa tahun yang akan datang. Sebagian besar dari kerugian itu datang dari pinjaman properti. Untuk tahun 2009, Miller menghitung BoA akan kehilangan sebesar US$ 32 miliar. Nah, saat membeli Countrywide, perusahaan pemberi pinjaman terbesar di AS khusus untuk properti, BoA mengasumsikan pihaknya kehilangan sebesar US$ 14.3 miliar dari total pinjaman yang dikucurkan sebesar US$ 92 miliar. Separo dari pinjaman yang diberikan oleh Countrywide mengalir di California dan Florida, kawasan di mana harga-harga properti menyusut begitu drastisnya. Miller bilang, utangan properti ini bakal semakin menggelembung. BoA telah menunda rencananya untuk menjual US$ 50 miliar dari pinjaman yang telah dikucurkan oleh Countrywide karena kondisi pasar yang tidak memungkinkan. "Kami mengasumsikan nilai pinjaman ini akan menjadi semakin kecil ketimbang saat BoA membelinya," katanya. Di lantai bursa, saham BoA merosot 82 sen atau 5,5% menjadi US$14,11. Tahun ini, saham BoA sudah rontok sebesar 66%.


Editor: