KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terus mencatatkan pelemahan. Pada perdagangan Jumat (21/3) saham BRIS ditutup melemah 4,59% ke level Rp 2.080 per saham. Dengan demikian, Saham BRIS secara year to date (YTD) telah anjlok 25,18% sejak berada di level tertingginya sekitar Rp 3.350 per saham. Secara ytd investor asing juga mencatat net sell atau jual bersih pada saham BRIS di reguler market Rp 188,83 miliar.
Baca Juga: Izin Bullion Bank Terbit, Saham Bank Syariah Indonesia (BRIS) Mendaki Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menilai, pelemahan saham BRIS belakangan ini lebih disebabkan oleh sentimen kekhawatiran pasar terhadap potensi penurunan kinerja, menyusul pemberitaan mengenai rencana pendirian Bank Syariah Muhammadiyah (BSM). Menurut Ekky, selama ini kenaikan harga saham BRIS didukung oleh kinerja yang solid dan prospek pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. "Namun, kehadiran pesaing baru seperti BSM dikhawatirkan dapat memperbesar kompetisi dan berdampak negatif terhadap prospek pertumbuhan BRIS ke depannya," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (21/3). Adapun secara fundamental, kinerja BRIS dinilai masih tergolong sangat solid. Per akhir tahun 2024, BRIS mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 22,83% secara tahunan, didorong oleh ekspansi pembiayaan syariah yang sehat. Baca Juga: Strategi Bank Syariah Indonesia (BRIS) untuk Perkuat Kualitas Dana Pihak Ketiga Rasio-rasio keuangan lainnya pun masih menunjukkan kekuatan, dan secara prospektif, BRIS masih memiliki ruang untuk tumbuh, terutama jika ekspansi ke sektor UMKM dan penguatan layanan digital terus berlanjut. Ekky menyebut, dalam jangka panjang BRIS tetap menjadi salah satu saham yang menarik. Untuk itu, ia menyarankan pembelian dapat dipertimbangkan di kisaran harga Rp 1.800 – Rp 2.000, dengan target jangka panjang menuju resistance di area Rp 4.000. Sementara Indy Naila, analis Edvisor.id menilai, BRIS masih ada tekanan jual karena beberapa sentimen eksternal, seperti tingginya ketidakpastian global dalam outlook suku bunga acuan.
BRIS Chart by TradingView