Saham Batubara Masih Seksi, Simak Rekomendasi JP Morgan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham penambang batubara di kawasan ASEAN telah rally 30% hingga 40% sepanjang tahun ini. Selain karena memberi imbal hasil dividen yang tinggi, saham batubara juga ditopang harga batubara yang masih menguat, terutama akibat sanksi terhadap Rusia. 

Analis JP Morgan Sumedh Samant dan Henry Wibowo dalam riset 28 April 2022 mengatakan, harga jual rata-rata batubara masih akan tinggi. Hal ini akan mendorong laba bersih emiten batubara. JP Morgan pun menaikkan estimasi laba inti emiten batubara di ASEAN pada tahun 2022-2023 menjadi 37% dan 34%. 

Baca Juga: Akan Buyback Saham, Merdeka Copper Gold (MDKA) Siapkan Dana Rp 600 Miliar


Dengan sejumlah sentimen tersebut, JP Morgan menyukai saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Ketiga saham ini diberikan rating overweight

Menurut JP Morgan, ADRO memiliki batubara yang terdiversifikasi, yakni campuran batubara termal dan batubara kokas. Produksi perusahaan juga tumbuh 12%. ADRO juga memiliki anak perusahaan batubara kokas PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$ 7,5 miliar. 

Sementara itu ITMG merupakan perusahaan batubara yang paling diuntungkan dari permintaan batubara berkalori tinggi. Seperti diketahui, ekspor batubara Rusia menyumbang sekitar 15% dari perdagangan batubara termal lintas laut global, dengan porsi batubara dengan kalori tinggi hampir 30% dari perdagangan batubara global.

Baca Juga: Akan Rights Issue 1,9 Miliar Saham, MD Pictures (FILM) Minta Restu RUPSLB

Selain itu, pembangkit listrik di Eropa dan Jepang dirancang menggunakan batubara berkalori tinggi. Sehingga, JP Morgan menaikkan rekomendasi ITMG menjadi overweight. Saham ITMG juga masih menarik karena diperdagangkan dengan EV/EBITDA 09 kali dan memberikan dividend yield sekitar 28%. 

JP Morgan memberi target harga 12 bulan untuk  ITMG Rp 38.000 per saham, ADRO Rp 4.000 per saham, dan PTBA Rp 4.700 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti