Saham BBCA makin cantik, harta pemilik Grup Djarum kembali naik



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Wabah virus corona (Covid-19) menguras kantong para konglomerat. Namun, dibandingkan dengan awal terjadinya wabah virus corona, dari catatan Bloomberg terlihat bahwa nilai kekayaan pemilik Grup Djarum yang masuk dalam daftar Bloomberg Billionaires Index dalam lima bulan terakhir kembali naik.

Menyusutnya kerugian Budi Hartono dan Michael Hartono, pemilik Grup Djarum tidak lepas dari kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia karena Indonesia mulai memasuki era New Normal. Maklum, kekayaan Grup Djarum dikomandoi oleh bisnis perbankan, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Baca Juga: [Terpopuler Investasi] Harta pemilik Grup Djarum susut | 18 investasi bodong ditutup


Bloomberg per 4 Juni 2020 mencatat, kekayaan Budi Hartono kini memang menyusut tetapi terus mengecil menjadi US$ 14,5 miliar atau selama year to date (ytd) hartanya lenyap US$ 2,6 miliar.

Padahal, pada April lalu saat virus korona mengganas, harta Budi Hartono hanya tinggal US$ 11,2 miliar per 24 April 2020, berkurang US$ 5,88 miliar dari awal tahun atau year to date (ytd).

Sementara untuk Michael Hartono, per 4 Juni 2020 ini hartanya menjadi US$ 13,6 miliar atau menyusut US$ 2,5 miliar ytd. Padahal kalau dilihat pada April lalu, kekayaan Michael Hartono tinggal US$ 10,7 miliar atau berkurang sekitar US$ 5,67 miliar ytd.

Kembalinya harta dua Hartono bersaudara ini tidak lepas dari kebijakan New Normal, investor asing mulai masuk ke pasar modal, tercatat kemarin asing membeli bersih Rp 1,5 triliun.

Salah satu saham yang diburu asing adalah BBCA yang merupakan Grup Djarum. Apalagi memang kemarin harga saham BBCA naik 8,6% di level 28.900 dari harga sebelumnya hanya 26.800.

Dalam data Bloomberg kemarin, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham yang paling banyak dibeli asing dengan net buy Rp 962,39 miliar.

Baca Juga: Selama pandemi corona, harta pemilik Grup Djarum sudah ambles Rp 174,91 triliun

Kemudian saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai beli bersih Rp 127,02 miliar, saham PT Astra International Tbk (ASII) mencatat bei bersih Rp 85,91 miliar, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 79,72 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan total nilai beli bersih Rp 72,76 miliar.

Sisanya, ada saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), saham, PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) juga menjadi saham buruan investor asing pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini