Saham BBNI dan BBTN Kompak Melemah Hari Ini (15/4), Simak Rekomendasi Analis

Saham BBNI dan BBTN Kompak Melemah Hari Ini (15/4), Simak Rekomendasi Analis


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) kompak melemah pada perdagangan hari ini (15/4). Tercatat, BBNI ditutup melemah 270 poin atau 5,93% ke level Rp 4.280 per saham dan BBTN turun 25 poin atau 2,75% menjadi Rp 885 per saham.

Penurunan harga saham ini terjadi usai cum date dividen untuk kedua emiten tersebut terjadi pada Senin (14/4).

Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila mengayakan, hal ini wajar terjadi sebab sejumlah investor memilih langsung keluar usai cum date berakhir.


“Untuk dapat capital gain plus dividend-nya nanti,” terang Indy kepada Kontan, Selasa (15/4). Seiring dengan berakhirnya masa pembagian dividen bank-bank besar.

 Indy pun menyarankan investor dapat mengoleksi saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) karena dividend yield tinggi, yakni 8%, dan harganya yang cenderung stabil.

Baca Juga: Saham Bank Digital Melorot di Tengah Kenaikan Laba Bersih, Ini Penyebabnya

“Target price bisa di Rp 1.900,” jelas dia.

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menyarankan, investor untuk accumulative buy saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dengan target harga masing-masing Rp 3.750 dan Rp 5.025.

Alasannya, secara fundamental perusahaan keduanya solid. Apalagi kata dia, ke depan Bank Indonesia diproyeksi akan menerapkan kebijakan pelonggaran moneter seiring dengan potensi The Fed yang juga melakukan hal serupa.

“Jadi efeknya adalah reduction of borrowing cost sehingga nanti bisa memicu pertumbuhan kredit. Jadi ini benefit juga, bukan hanya di sektor non-bank, tapi juga di sektor perbankan khususnya,” tutupnya.

Selanjutnya: Survei Mandiri: Masyarakat Terindikasi Melakukan Belanja untuk Gaya Hidup

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (16/4): Cerah hingga Berawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari