Saham BBRI Sudah Naik 61,5 Kali Lipat Sejak 20 Tahun Melantai di Bursa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang konsisten mencatat pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir sejalan dengan kenaikan harga sahamnya. 

Saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat sejak melantai di BEI, 20 tahun silam. Kenaikan tersebut mempertimbangkan beberapa aksi korporasi seperti, stock split dan rights issue. 

Sebagai informasi, BRI pertama kali melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811,7 miliar lembar saham biasa (common shares) dengan harga Rp 875 per saham. 


Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa BRI terus fokus untuk menciptakan value agar BRI dapat terus tumbuh secara berkelanjutan. Tak hanya dari aspek ekonomi dan bisnis, Sunarso menyampaikan bahwa BRI juga akan terus menghadirkan social values bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga: Sahamnya Melesat 18,75%, Market Caps Barito Renewables (BREN) jadi Terbesar ke-3

"Kita harus menargetkan economic value, seperti pertumbuhan laba dan asset, yang pada akhirnya akan berdampak pada pertumbuhan dividen, serta peningkatan harga saham yang akan memberikan value kepada stakeholder,” ujarnya, Jumat (10/11).

Dalam setahun terakhir, kenaikan harga saham membuat BBRI berkali-kali menembus level tertinggi sepanjang masa (ATH). Terbaru, di akhir Juli 2023, saham BBRI menembus level ATH pada perdagangan intraday 27 Juli 2023 di level Rp 5.750 per saham. Level tertinggi tersebut kembali disentuh perdagangan intraday 1, 3, dan 8 Agustus 2023.

Dari aspek market cap, BBRI menembus level baru, yakni Rp 800 triliun di 2023, yakni di sekitar Mei. Kenaikan harga saham yang sempat menembus level ATH pada akhir Juli dan Agustus lalu, kapitalisasi pasar (market cap) BBRI pernah menyentuh pula level tertinggi, yakni mencapai Rp 871,46 triliun pada saat intraday.

Peningkatan nilai saham BBRI tersebut selaras dengan kinerja BRI yang terus tumbuh secara berkelanjutan. Per September 2023, laba dalam BRI mencapai sebesar Rp 44,21 triliun atau tumbuh 12,47% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi