KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kinerja saham PT Bank Tabungan Negara (
BBTN) kembali menguat setelah sempat anjlok hingga 9,77% ke level Rp 1.155 per saham pada akhir perdagangan pekan ini, Senin (8/9/2025). Mengutip RTI, saham BBTN ditutup naik 4,51% ke level Rp 1.275 per saham pada perdagangan Rabu (10/9/2025). Adapun pada awal perdagangan sahamnya dibuka di level Rp 1.205 per saham.
Head Online Trading BCA Sekuritas, Achmad Yaki mengatakan, penyebab saham BBTN anjlok pada awal pekan ini lebih karena
profit taking saja, dan momen yang besamaan dengan reshuffle kabinet, salah satu nya pergantian Menteri Keuangan.
"Kedepan prospeknya masih cukup baik meski ditengah likuiditas yang ketat, secara fundamnetal kami masih proyeksikan kan
BUY BBTN dnegan target harga Rp 1700," kata Yaki kepada kontan.co.id, Rabu (10/9/2025).
Baca Juga: Bunga Kredit BTN Turun Seiring BI Pangkas Suku Bunga Acuan Yaki merekomendasikan, untuk
trader, setiap koreksi yang terjadi di saham BBTN itu menarik untuk
buyback atau
entry buy selama kuat bertahan di atas MA100 nya untuk lanjutkan tren penguatan nya. Sementara
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta melihat, saham BBTN sempat anjlok karena asing memang cenderung
wait and see ketika pada waktu itu kondisi politik dan keamanan di dalam negeri masih kurang kondusif akibat demo yang terjadi dalam beberapa waktu kemarin. "Jadi memang wajar saja hal tersebut turut mempengaruhi daripada penurunan performa pergerakan harga saham BBTN. Tapi setidaknya, hal ini membuat valuasi BBTN bisa kembali lebih atraktif dari sebelumnya, ditambah lagi juga
dividend yield-nya juga bagus," katanya. Menurutnya, bagian
dividend hunter ini juga menarik untuk mempertimbangkan dalam akumulasi beli saham BBTN.
Adapun prospek saham BBTN kedepan dinilai masih bagus, masih positif sehubungan dengan adanya potensi penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia lebih lanjut ke depannya. Sehingga positifnya adalah
the reduction of borrowing cost effect makin terasa. "Jadi ini bagus untuk perbankan atau dalam hal ini untuk likuiitas perbankan termasuk BBTN. Jadi nantinya BBTN bisa fokus dalam ekspansi kredit yang berkualitas. Apalagi didukung oleh kredit sektor perumahan. Pemerintah juga masih berkomitmen dalam mewujudkan program tiga juta unit rumah," tuturnya.
Di sisi lain pengembangan unit usaha syariah BTN Syariah yang kini menjadi Bank Syariah Nasional dinilai cukup prospektif. Oleh karena itu, Nafan merekomendasikan Accumulative Buy saham BBTN TP Rp 1.610 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News