Saham Beraset Jumbo Ini Masih Memiliki Valuasi Murah, Cek Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi para pemburu saham perbankan, tak perlu khawatir harga saham bank berkapitalisasi pasar besar, sudah kemahalan. Masih ada kok, saham bank yang cukup prospektif untuk dijajal.

Di jajaran saham emiten bank beraset jumbo, ada beberapa yang menarik dicermati karena punya valuasi murah, di samping kinerjanya yang tetap tampil cantik.

Dari 10 emiten bank terbesar dari sisi aset, lima di antaranya memiliki price to book value (PBV) di bawah satu kali, menurut data RTI. Mereka adalah Bank Tabungan Negara (BBTN), Bank CIMB Niaga (BNGA), Bank OCBC NISP (NISP), Bank Permata (BNLI), dan Bank Pan Indonesia (PNBN).


Baca Juga: Peta Berubah Pasca OCBC Akuisisi Commonwealth, Ini 10 Bank Dengan Aset Terbesar

Sejumlah analis melihat prospek saham bank beraset besar kelas lapis dua masih menarik. Dua di antaranya diterpa sentimen positif. NISP mendapat sentimen dari rencana akuisisi 100% saham Bank Commonwealth dan BBTN punya opsi mengakuisisi bank syariah sebagai jalan untuk spin off unit usaha syariah-nya (UUS).

Sekretaris Perusahaan BBTN Ramon Armando, Senin (13/11) mengatakan, penjajakan dengan beberapa bank sedang dilakukan. Berembus kabar, BBTN akan mengakuisisi Bank Muamalat. Jika terealisasi, akuisisi akan bikin aset BBTN naik.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menyebut saham bank beraset besar di kelas lapis dua masih menarik karena fundamentalnya oke dan valuasinya murah. "BNGA masih murah dan memiliki fundamental bagus," ujar Arjun kemarin.

Baca Juga: Geser BBRI, Barito Renewables (BREN) Jadi Saham Dengan Market Caps Terbesar Kedua

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus juga merekomendasikan BNGA. Menurutnya, pertumbuhan kinerja keuangannya semakin solid dengan Return on Equity (RoE) 15,4%. Pilihannya lain Nico adalah BRIS dengan target harga Rp 1.950.

Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai BBTN menarik dilirik. Pada time frame weekly, pergerakan BBTN berada di awal fase uptrend. Penguatan harganya disertai kenaikan volume. Dari sisi indikator, MACD berpeluang membentuk goldencross dan menguat ke area positif. Stochastic menguat dan mengarah ke area overbought.

Herditya menyarankan beli BBTN jika harga tembus MA20 dan resistance l 1.265. Jika level ini dijebol, BBTN diperkirakan akan mengarah ke level Rp 1.320–Rp 1.400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli