JAKARTA. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, kemarin, mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten dengan kode saham BEST itu, langsung terkena auto rejection pada hari pertamanya di bursa. Penyebabnya, harga BEST melejit di atas batas ketentuan. Saham emiten berkode BEST itu naik 67,65% dari harga Initial Public Offering (IPO), yaitu Rp 170 per saham menjadi Rp 285 per saham. Dalam aturan perdagangan BEI, jika saham hasil IPO yang diperdagangkan berada di kisaran Rp 50 per saham-Rp 200 per saham, kenaikan maksimal di atas 35%, akan langsung terkena aturan auto rejection. Dari hajatan penerbitan 1,76 miliar saham, atau setara 20,14% dari modal yang ditempatkan dan disetor, pengelola Bekasi Fajar meraup dana segar senilai Rp 299,20 miliar.
Saham BEST langsung kena auto rejection
JAKARTA. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, kemarin, mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten dengan kode saham BEST itu, langsung terkena auto rejection pada hari pertamanya di bursa. Penyebabnya, harga BEST melejit di atas batas ketentuan. Saham emiten berkode BEST itu naik 67,65% dari harga Initial Public Offering (IPO), yaitu Rp 170 per saham menjadi Rp 285 per saham. Dalam aturan perdagangan BEI, jika saham hasil IPO yang diperdagangkan berada di kisaran Rp 50 per saham-Rp 200 per saham, kenaikan maksimal di atas 35%, akan langsung terkena aturan auto rejection. Dari hajatan penerbitan 1,76 miliar saham, atau setara 20,14% dari modal yang ditempatkan dan disetor, pengelola Bekasi Fajar meraup dana segar senilai Rp 299,20 miliar.