KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil pemilu Amerika Serikat (AS) menunjukkan Joe Biden sebagai presiden terpilih, direspon investor Indonesia dengan penguatan IHSG dalam beberapa hari terakhir. Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana menjelaskan, dari pidato kemenangan Joe Biden terlihat bahwa fokus kerja presiden terpilih tersebut adalah mengatasi penyebaran Covid-19 dan bakal memberikan stimulus kepada rakyat AS. Dengan adanya suntikan dana itu, maka dolar AS masih akan dalam tren melemah. "Dengan dolar AS melemah maka investasi pada negara berkembang terlihat lebih menarik terutama salah satunya Indonesia, setahun ke depan akan ada potensi inflow dengan asumsi ekonomi mulai membaik setelah pandemi," jelas Wawan, Senin (9/11).
Berkaca dari dua hari terakhir, di pekan lalu, ketika ada optimisme kemenangan Joe Biden, IHSG naik tinggi. Pada kondisi tersebut, saham big caps menjadi incaran asing terutama karena valuasi saat ini terhitung lebih murah dibandingkan kondisi tahun lalu di saat IHSG berada di level 6.000. Baca Juga: Minim sentimen domestik, IHSG masih digerakkan optimisme terpilihnya Joe Biden Dus, Wawan menyarankan investor untuk mulai melakukan akumulasi beli pada saham-saham big caps seperti di LQ45. Apalagi saat ini valuasi LQ45 tercatat sebesar 11,5 kali, lebih rendah dari price earning ratio (PER) rata-rata tiga tahun di level 15 kali. Namun, Wawan juga masih merekomendasikan investor untuk melakukan diversifikasi investasi di surat utang. Adapun porsi yang disarankan sebesar 50% di surat utang dan 30% di saham.