JAKARTA. Mulai tadi pagi, suspend Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) sudah dicabut. Seperti yang diduga banyak pihak, tidak lebih dari satu jam setelah dibuka, harga saham kedua emiten langsung terkena auto rejection.

Saham BNBR, misalnya, terjun bebas 9,66% dan bertengger pada posisi Rp 131. Mulanya, BNBR berada pada level Rp 145. Sedangkan ENRG merosot tajam 10% dari Rp 350 menjadi Rp 315.

Menurut analis CIC Securites Willy Sanjaya, penurunan harga saham BNBR dan ENRG masih dalam taraf wajar. Sebab, terjadi penyesuaian harga setelah mengalami suspend selama satu bulan lamanya.

“BNBR dan ENRG sudah disuspend sekitar sebulan lebih. Jadi sangat wajar harganya langsung anjlok ke posisi sekarang, sebab dulunya indeks berada di level 1.800an,” jelas kepada KONTAN.

Jika dibandingkan dengan sekarang, lanjut Willy, tentu terjadi gap yang cukup besar di mana posisi IHSG saat ini bertengger di level 1.100. “Apalagi saat ini bursa regional juga sedang mengalami bearish,” imbuhnya.

Sementara itu, seorang analis yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan, diperkirakan harga saham BNBR dan ENRG akan terus mengalami auto reject selama tiga hari ke depan. “Baru di hari ke empat atau ke lima akan ada perlawanan,” jelasnya.

Menurut sang analis, pergerakan ini dia prediksi dengan melihat pola harga saham ELTY, BTEL dan BUMI. “Lihat saja, selama tiga sampai empat hari berturut-turut, ketiga emiten ini kena auto reject. Baru pada hari ke lima ada perlawanan dengan mengalami kenaikan meski sedikit,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie