Saham BREN Tancap Gas Usai Diborong Prajogo Pangestu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Barito Renewables Tbk (BREN) kembali menunjukkan tajinya. Pada pembukaan perdagangaan Selasa (11/6), saham langsung melesat 9,77% ke level Rp 7.300 per saham. 

Kenaikan ini melanjutkan peningkatan pada pada perdagangan Senin (10/6) sebesar 9,92%. Padahal, sejak 5 Juni hingga 7 Juni, BREN sempat merosot 29,46%. 

Kenaikan BREN sejak kemarin terjadi seiring penambahan kepemilikan saham yang dilakukan oleh Chairman Grup Barito Pacific, Prajogo Pangestu. Ia membeli saham BREN sebanyak 37.848.800 saham pada 10 Juni 2024.


Direktur dan Corporate Secretary Barito Renewables Energy, Merly, mengatakan, penambahan yang dilakukan pemilik Grup Barito itu di BREN merupakan bentuk kepercayaannya sebagai strategi bisnis perseroan. 

Baca Juga: Prajogo Pangestu Tambah Kepemilikan, Harga Saham BREN Kembali Terdongkrak

“Itu wujud dari kepercayaan sebagai Chairman Grup Barito atas langkah-langkah strategis pengembangan dan ekspansi usaha yang telah dilakukan oleh Barito Renewables Bersama anak usaha, Star Energy Geothermal dan Barito Wind Energy," kata Merly dalam keterangan resminya,  Senin (10/6).

Pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy menilai aksi yang dilakukan Prajogo akan berdampak positif dan dapat menambah kepercayaan investor terhadap BREN. “Investor yang tadinya terkena panic selling menjadi percaya diri untuk menahan (BREN),” ujarnya. 

Seperti diketahui, Barito Renewables telah menyelesaikan akuisisi penting yang menambah portfolio energi hijau melalui Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sidrap 1 oleh anak usahanya, Barito Wind Energy, yang  memiliki kapasitas sebesar 75 MW.

Baca Juga: Aksi Prajogo Pangestu Tambah Kepemilikan di Saham BREN   Selain itu, anak usaha di bidang panas bumi Star Energy Geothermal juga sedang merealisasikan penambahan 116 MW kapasitas total panas bumi di ketiga wilayah operasi, yakni di  Salak, Darajat, dan Wayang Windu. Sekitar 53 MW dari target itu akan dicapai melalui dua strategi, yaitu pengembangan Salak Binary dan program retrofit.

Penambahan kapasitas ini merupakan bagian dari growth story BREN untuk menambah kapasitas melalui pertumbuhan organik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk