KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (
BBTN) tercatat memiliki pergerakan saham yang lebih ciamik di antara sesama bank milik negara (Himbara). Setidaknya, sejak awal tahun, BBTN sudah melejit hingga 20% menjadi Rp 1.500 per saham. Jika melihat pergerakan saham himbara lainnya, PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) menjadi yang sama-sama memiliki kenaikan harga sejak awal tahun. Di mana, BMRI naik hingga 12,81% secara
year to date menjadi Rp 6.825 per saham. Sedikit berbeda, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) justru mencatat koreksi jika melihat sejak awal tahun, masing-masing turun 1,31% dan 1,40%.
Namun, kedua saham perbankan tersebut sama-sama mampu mencapai harga
All Time High di awal tahun ini, sama dengan BMRI.
Baca Juga: Tiru Induk di Korsel, KB Bank Indonesia Bakal Fokus Garap Produk Untuk UMKM dan Ritel Memang, meski mengalami kenaikan tertinggi, BBTN belum mencapai harga ATH tahun ini. Namun, harga BBTN saat ini masih tergolong paling murah dibandingkan himbara lainnya yang tercermin dari rasio PBV di 0,69x, menurut data RTI (10/4). Sebagai perbandingan, BBRI menjadi himbara dengan rasio PBV yang paling tinggi yaitu di level 2,75x. Selanjutnya, ada BMRI yang menyusul dengan rasio PBV di level 2,44x dan BBNI yang memiliki rasio PBV di level 1,32x. Jika dilihat secara fundamental, BBTN memang tampaknya masih moncer di periode tiga bulan pertama tahun ini. Corporate Secretary BTN Ramon Armando, belum lama ini, mengungkapkan penyaluran KPR BTN pada periode tersebut menunjukkan performa yang menjanjikan. Ia menyebut itu terjadi pada pada sektor perumahan menengah ke atas maupun sektor perumahan subsidi pemerintah. Di mana, tumbuh dua digit secara persentase dibandingkan performa tahun sebelumnya. “Sudah
on the track dengan rencana kerja kami di 2024,” ujarnya. Tak hanya itu, rencana aksi korporasi yang bakal dilakukan BTN tampaknya membuat harga sahamnya kian diminati. Dalam hal ini, terkait rencana akuisisi BTN terhadap Bank Muamalat yang kini sedang dalam proses due diligence. Hal tersebut pun diungkapkan oleh Investment Analyst Lead Rahmanto Tyas Raharja dalam risetnya yang bilang BBTN menjadi salah satu saham perbankan yang layak dicermati saat ini. Di mana, BBTN menjadi salah satu bank papan tengah yang bakal meramaikan aksi korporasi di tahun ini.
“Kami menyukai BBTN sebagai bank papan tengah karena valuasi yang menarik dan potensi dari aksi korporasi yang menghiasi bank papan tengah,” ujarnya dikutip dalam risetnya, (10/4).
Analis Mandiri Sekuritas, Boby Kristanto dan Kresna Hutabarat dalam riset terakhirnya menyebutkan bahwa BTN berada dalam tren lanjutkan pertumbuhan kinerja keuangan kuat tahun ini. Pendukungnya faktor pertumbuhan kredit, penjualan aset bermasalah, klaim asuransi, dan pemulihan kredit. Tak hanya itu, mereka melihat rencana
spin off unit bisnis syariah yang tengah digodok bakal menciptakan nilai baru bagi BBTN ini dalam jangka panjang. Oleh karenanya, Mandiri Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham BBTN dengan target harga Rp 1.800 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari