Saham BUMI termurah dari berbagai sisi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspektasi pasar membaik setelah muncul sinyal Bank Indonesia (BI) bakal menaikkan suku bunga acuan, yang diharapkan bisa menjaga rupiah. Selain itu, harga komoditas batubara juga masih membara.

Dua momentum itu bisa menjadi peluang untuk masuk ke pasar sembari memilih saham-saham produsen batubara yang murah. Bukan hanya murah dari segi valuasi, tapi juga operasional. Soal keduanya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terbilang yang paling murah. Biaya penambangan (cash cost) BUMI tercatat sekitar US$ 30 per ton.

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang juga merupakan emiten batubara swasta kalah murah. Cash chart BYAN sekitar US$ 32 per ton.


Cash cost BUMI bahkan jauh lebih murah dibanding PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Cash cost emiten pelat merah itu sekitar US$ 45 per ton. Makin murah biaya penambangan, tentu makin besar potensi margin yang didapat.

Direktur BUMI Dileep Srivastava bilang, ada beberapa faktor yang mempengaruhi cash cost. Biaya transportasi merupakan komponen terbesar. "Biayanya bisa mencapai US$ 25 per ton tergantung jarak," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (16/5). Jarak yang dimaksud adalah antara lokasi tambang ke pelabuhan.

Dileep bilang, jarak lokasi tambang BUMI ke pelabuhan hanya sekitar 10 kilometer (km) hingga 15 km. Setiap tahun, ada 1.000 kapal yang bersandar untuk kemudian mengangkut batubara yang dijual BUMI.

"Cash cost BUMI terjaga dengan baik," ujar analis OCBC Sekuritas Inav Haria Chandra dalam riset 11 Mei.

Dengan posisi cash cost seperti itu, dia memprediksi BUMI bakal meraup laba operasi tahun ini sebesar US$ 654 juta. Adapun proyeksi laba bersih sebesar US$ 379 juta, naik 17% dibanding tahun sebelumnya.

Valuasi BUMI juga masih menjadi yang termurah. Mengutip RTI, price earning ratio (PER) BUMI hanya 3,42 kali. Sedangkan, BYAN sebesar 5,29 kali dan PTBA memiliki PER 6,94 kali.

Inav mematok target harga saham BUMI Rp 480 per saham. Dengan target harga itu, PER BUMI masih yang termurah yaitu 6 kali. "Terdiskon 40% dibanding rata-rata PER industrinya," imbuh Inav.

Oleh sebab itu, dia masih mempertahankan rekomendasi buy saham BUMI. Rabu (16/5), saham BUMI naik 12 poin ke level Rp 266 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini