Saham China Evergrande Melonjak 13% Usai Tunjuk Dewan Direksi Baru



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Saham China Evergrande Group melonjak lebih dari 13% pada perdagangan hari ini (24/1). Hal tersebut terjadi setelah pengembang properti itu mengatakan akan menunjuk seorang pejabat dari unit manajer aset negara China Cinda Asset Management ke jajaran dewan direksi perusahaan pada Minggu (23/1).

Aset Evergrande diperkirakan akan diambil alih oleh perusahaan milik negara dalam restrukturisasi yang dipimpin oleh Pemerintah Provinsi Guangdong, yang merupakan basis Evergrande. Ini menjadi salah satu petunjuk bahwa restrukturisasi bergerak maju.

Saham Evergrande juga mendapat sentimen positif dari laporan penyedia intelijen keuangan REDD yang dirilis Jumat (21/1). Disebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Guangdong berencana merilis kerangka rencana restrukturisasi utang untuk Evergrande pada bulan Maret 2022 mendatang.


Di mana, perusahaan akan memisahkan aset luar negeri dan menjualnya untuk melunasi utang luar negeri. Ini mendorong harapan pemberi pinjaman asing untuk mendapatkan kembali sejumlah dana, tambah laporan itu.

Baca Juga: Restrukturisasi Evergrande, Pemerintah Guangdong Siapkan Skema Lunasi Kreditur Asing

Evergrande adalah perusahaan properti dengan utang paling besar di dunia. Perusahaan tersebut memiliki kewajiban lebih dari US$ 300 miliar, termasuk hampir US$ 20 miliar obligasi internasional yang semuanya dianggap gagal bayar setelah gagal di bayarkan pada akhir tahun lalu.

Sebelumnya, Evergrande mengatakan pada hari Minggu akan menunjuk dua anggota dewan baru, termasuk direktur non-eksekutif Liang Senlin, yang merupakan Ketua China Cinda (HK) Holdings Company Limited, yang merupakan unit bisnis dari salah satu dari empat manajer aset negara terbesar di negara itu.

Evergrande membentuk komite manajemen risiko pada bulan lalu, yang sebagian besar terdiri dari pejabat senior dari entitas negara termasuk China Cinda Asset Management.

Direktur baru lainnya adalah Siu Shawn, ketua China Evergrande New Energy Vehicle Group Limited. Perusahaan mengatakan pada bulan Oktober akan memprioritaskan pertumbuhan bisnis EV yang baru lahir di atas operasi real estat inti yang bermasalah.

Editor: Anna Suci Perwitasari