KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) berencana menerbitkan obligasi global maksimal US$ 700 juta. CMNP akan menggunakan dana tersebut untuk pengembangan interkonektivitas jaringan ruas tol JIUT dan JORR, yaitu Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono Elevated JORR alias Harbour Road (HBR) 2. Direktur Utama CMNP Shadik Wahono, menyebutkan obligasi global dipilih karena bisa memberikan keuntungan tersendiri. “Saya melihat sumber pendanaan dari luar negeri masih terbuka. Dengan meluncurkan global bond, kami berharap dana dari luar bisa masuk untuk membiayai pembangunan infrastruktur CMNP,” ujar Shadik, usai rapat umum pemegang saham tahunan dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPST dan RUPSLB) CMNP, Kamis (28/6). Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan, jika CMNP bisa mendapatkan biaya bunga yang relatif rendah dan mencukupi untuk kebutuhan likuiditas tentu akan bagus bagi operator jalan tol ini. "Yang harus diperhatikan tentu jangka waktu dari global bond tersebut, mengingat dengan ketidakpastian suku bunga global hal ini bisa menciptakan mismatch maturity di bond itu sendiri," kata Aditya, Kamis (28/6).
Saham Citra Marga Nusaphala Persada kurang likuid meski punya prospek positif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) berencana menerbitkan obligasi global maksimal US$ 700 juta. CMNP akan menggunakan dana tersebut untuk pengembangan interkonektivitas jaringan ruas tol JIUT dan JORR, yaitu Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono Elevated JORR alias Harbour Road (HBR) 2. Direktur Utama CMNP Shadik Wahono, menyebutkan obligasi global dipilih karena bisa memberikan keuntungan tersendiri. “Saya melihat sumber pendanaan dari luar negeri masih terbuka. Dengan meluncurkan global bond, kami berharap dana dari luar bisa masuk untuk membiayai pembangunan infrastruktur CMNP,” ujar Shadik, usai rapat umum pemegang saham tahunan dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPST dan RUPSLB) CMNP, Kamis (28/6). Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan, jika CMNP bisa mendapatkan biaya bunga yang relatif rendah dan mencukupi untuk kebutuhan likuiditas tentu akan bagus bagi operator jalan tol ini. "Yang harus diperhatikan tentu jangka waktu dari global bond tersebut, mengingat dengan ketidakpastian suku bunga global hal ini bisa menciptakan mismatch maturity di bond itu sendiri," kata Aditya, Kamis (28/6).