Saham di Papan Akselerasi Masih Mendaki, Cermati Rekomendasi Berikut Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Barisan saham di papan akselerasi masih bisa mendaki saat pasar sedang berfluktuasi. Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat di awal bulan Juni, saham di papan akselerasi mampu mengikuti. 

Pada perdagangan Selasa (4/6), indeks saham yang dihuni oleh emiten dengan skala aset kecil-menengah ini menguat 1,14%. Sementara pada pekan lalu, saat IHSG terjun 3,48% dan hampir seluruh indeks ambles, papan akselerasi masih bisa melaju 0,33%.

Indeks saham papan akselerasi mengakumulasi penguatan 33,03% secara year to date, paling tinggi ketimbang indeks saham lainnya. Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto mengamati pergerakan saham-saham di papan akselerasi tidak otomatis berlawanan ataupun searah dengan IHSG. 


Menurut William, papan akselerasi menarik sebagai pilihan bagi para trader. Dus, kecenderungan saham di papan akselerasi yang anggotanya identik dengan kategori saham lapis ketiga ini punya fluktuasi yang tinggi, mudah naik dan turun dalam waktu cepat.

Saham-saham di papan akselerasi bisa menjadi alternatif saat IHSG sedang melandai atau bergerak dalam volatilitas yang kencang. Tapi, tetap hati-hati. Saran William, barengi dengan diversifikasi, setidaknya dengan saham-saham di lapis kedua.

"Untuk mengecilkan tingkat risiko memang ada baiknya fokus juga pada saham-saham second liner, karena cenderung lebih aman walaupun pergerakannya tidak secepat third liner dan akselerasi," kata William kepada Kontan.co.id, Selasa (4/6).

Baca Juga: IHSG Berpotensi Koreksi Terbatas, Simak Rekomendasi Saham Untuk Rabu (5/6)

Analis Stocknow.id Emil Fajrizki menambahkan, ketika pasar sedang sepi, saham-saham lapis ketiga seperti saham di papan akselerasi cenderung lebih ramai diperdagangkan. Namun, ketika IHSG bergerak naik di zona hijau, saham-saham lapis ketiga juga bisa ikut terdongkrak.

Hanya saja, Emil mengingatkan barisan saham ini hanya cocok sebagai pilihan jangka pendek mengingat risikonya yang cukup tinggi. Sehingga perlu money management yang ketat untuk trading di saham-saham lapis ketiga ini.

Misalnya dengan menetapkan target kenaikan 3%-5% dari harga beli. "Untuk saham-saham akselarasi ini lebih cocok untuk day trade saja, karena tingkat volatilitas serta rawan aksi goreng saham yang tinggi," ungkap Emil.

Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp 16.220, Simak Proyeksi Untuk Selasa (5/6)

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyarankan agar pelaku pasar lebih memperhatikan faktor teknikal, termasuk dari sisi volume dan fluktuasi harganya. Di antara saham papan akselerasi, Herditya melirik untuk trading buy PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) dan PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO).

Saran Herditya, untuk saham HAJJ perhatikan support di Rp 118 dan resistance Rp 128 dengan target harga di Rp 136 - Rp 144. Kemudian support di Rp 87, resistance Rp 90 dan target harga Rp 92-Rp 96 untuk saham PGJO.

William juga melirik saham PGJO. Selain itu, dia menyematkan rekomendasi buy pada saham PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati