SINGAPURA. Bursa Asia dibuka menguat pada transaksi perdagangan pagi (17/1). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.40 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% menjadi 131,86. Dalam setiap tiga saham yang naik, terdapat dua saham yang turun. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,2%. Sementara, indeks Kospi Korea Selatan tak banyak mencatatkan perubahan. Indeks S&P/ASX 200 naik 0,8%. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni: Honda Motor Co yang naik 2,3% di Tokyo, NTT DoCoMo Inc naik 1,8% di Tokyo, dan Fortescue Metals Group Ltd turun 1,1% di Sydney. Sentimen positif bursa Asia datang dari saham-saham eksportir Jepang yang melaju seiring pelemahan yen. "Ada optimisme yang cukup besar di sana. Pasar saham Jepang akan mengalami kenaikan terkait dengan perubahan kebijakan yang signifikan di Jepang. Selain itu, risiko resesi di AS juga menurun dan risiko likuiditas di Eropa sudah berkurang," papar Andrew Pease, chief investment strategist Russel Investment Group. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Saham eksportir Jepang diburu, bursa Asia melaju
SINGAPURA. Bursa Asia dibuka menguat pada transaksi perdagangan pagi (17/1). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.40 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% menjadi 131,86. Dalam setiap tiga saham yang naik, terdapat dua saham yang turun. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,2%. Sementara, indeks Kospi Korea Selatan tak banyak mencatatkan perubahan. Indeks S&P/ASX 200 naik 0,8%. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni: Honda Motor Co yang naik 2,3% di Tokyo, NTT DoCoMo Inc naik 1,8% di Tokyo, dan Fortescue Metals Group Ltd turun 1,1% di Sydney. Sentimen positif bursa Asia datang dari saham-saham eksportir Jepang yang melaju seiring pelemahan yen. "Ada optimisme yang cukup besar di sana. Pasar saham Jepang akan mengalami kenaikan terkait dengan perubahan kebijakan yang signifikan di Jepang. Selain itu, risiko resesi di AS juga menurun dan risiko likuiditas di Eropa sudah berkurang," papar Andrew Pease, chief investment strategist Russel Investment Group. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News