Saham Sejumlah Emiten Ban Menguat, GJTL dan GDYR Dinilai Masih Undevalued



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Saham sejumlah emiten di industri ban mencatat kenaikan signifikan. Empat saham emiten ban mengalami kenaikan harga sejak awal tahun 2024.

PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) memimpin dengan kenaikan 61,42% sejak awal tahun ini. Harga saham MASA menguat selama tiga hari berturut-turut, meski diperdagangkan secara full call auction di papan pemantauan khusus.

Harga saham PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) juga naik dalam tiga hari perdagangan berturut-turut, mengakumulasi kenaikan 10,62%. Saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE) turut mengalami kenaikan masing-masing sebesar 9,18% dan 7,32% sejak awal tahun.


Baca Juga: Selektif Memilih Saham Emiten Ban Meski Harga Sedang Kompak Menanjak

GJTL, TYRE, dan MASA dijadwalkan membayarkan dividen atau payment date dari laba bersih tahun buku 2023 pada Jumat (26/7). GJTL akan membagikan total dividen sebesar Rp 174,22 miliar atau Rp 50 per saham. 

 
GJTL Chart by TradingView

Dividen tersebut setara dengan 14,75% dari laba tahun lalu yang mencapai Rp 1,18 triliun. TYRE akan membagikan dividen tunai senilai Rp 7,6 miliar atau Rp 2 per saham. Sementara itu, MASA telah membagikan dividen senilai Rp 339,76 miliar atau Rp 37 per saham.

Analis Stocknow.id, Muhammad Thoriq Fadilla, menyatakan bahwa prospek emiten ban ke depan akan terdorong oleh meningkatnya pasar kendaraan listrik dan ketentuan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). 

"Ban lokal akan semakin diminati oleh produsen, sehingga produksi ban domestik akan meningkat dan ini menjadi sentimen positif bagi emiten ban," kata Thoriq kepada KONTAN, Rabu (24/7).

Baca Juga: Begini Upaya Goodyear Indonesia (GDYR) Dongkrak Kinerja Bisnis Tahun 2024

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, memprediksi kinerja emiten ban akan tumbuh moderat di sisa tahun 2024 seiring lesunya penjualan mobil. 

Menurutnya, saham GJTL dan GDYR masih undervalued dan layak dikoleksi dengan strategi trading buy untuk jangka pendek. 

Thoriq dan Sukarno sama-sama menargetkan harga saham GJTL dan GDYR masing-masing pada kisaran Rp 1.165–Rp 1.195 dan Rp 1.680–Rp 1.780 untuk Thoriq, serta Rp 1.190–Rp 1.205 dan Rp 1.710–Rp 1.800 untuk Sukarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli