KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham sejumlah emiten tambang logam mulai melandai. Hal ini berbeda dengan pergerakan saham tambang batubara yang masih perkasa. Misalkan, saham PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) yang sejak awal tahun telah turun 18,44%. Saham emiten tambang logam milik negara, yakni PT Timah Tbk (
TINS) juga bernasib sama, yakni melemah 7,22% sejak awal tahun 2022. Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA) juga melemah 0,18% sejak awal tahun alias secara
year-to-date (YtD)
Setali tiga uang, saham emiten tambang batubara yang mulai menjajaki bisnis tambang nikel, yakni PT Harum Energy Tbk (
HRUM) ambles hingga 22,76% sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Bahana Sekuritas: Beli Saham MAPI, MPPA, TOWR, MIKA, dan AGRO Nasib berbeda dialami oleh PT Vale Indonesia Tbk (
INCO), di mana saham produsen nikel matte ini masih naik 37,82% sejak awal tahun. Analis Panin Sekuritas Christian Anderson Yuwono mengatakan, penurunan saham-saham ini sejalan dengan penurunan harga emas dan nikel, yang memang berkaitan langsung dengan emiten tersebut. Pelemahan komoditas seperti emas dan nikel juga dipengaruhi oleh menguatnya dollar index yang menekan dan memiliki dampak negatif dengan komoditas emas dan nikel.
Untuk ANTM dan HRUM, Christian menilai pergerakan secara jangka pendek masih cenderung untuk bergerak
downtrend. Saham MDKA terdapat tanda-tanda pembalikan tren dengan terbentuknya
inverted head and shoulders dengan
neckline di 3.850. Sementara itu, untuk saham INCO masih di dalam fase
uptrend. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari