KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham emiten konstruksi sedang mengambil nafas sejenak. Setelah sempat naik kencang akibat efek sentimen percepatan pembangunan infrastruktur, saham di sektor itu belum kembali ke performa terbaiknya. Mayoritas saham konstruksi BUMN bahkan justru memberikan return negatif dalam kurun waktu lima tahun terakhir berdasarkan data RTI. Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang turun 46,21% misalnya. Setali tiga uang, saham PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masing-masing mencatat penurunan 16,76% dan 49,21%. Hanya saham WSKT yang naik 52,62%. Namun, jika menggunakan kurun waktu tiga tahun, semua saham tersebut memberikan return negatif.
Saham emiten konstruksi mengambil nafas sejenak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham emiten konstruksi sedang mengambil nafas sejenak. Setelah sempat naik kencang akibat efek sentimen percepatan pembangunan infrastruktur, saham di sektor itu belum kembali ke performa terbaiknya. Mayoritas saham konstruksi BUMN bahkan justru memberikan return negatif dalam kurun waktu lima tahun terakhir berdasarkan data RTI. Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang turun 46,21% misalnya. Setali tiga uang, saham PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masing-masing mencatat penurunan 16,76% dan 49,21%. Hanya saham WSKT yang naik 52,62%. Namun, jika menggunakan kurun waktu tiga tahun, semua saham tersebut memberikan return negatif.