Saham Emiten Milik Konglomerat Prajogo Pangestu Rontok, IHSG Tergelincir



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur di zona merah pada perdagangan Selasa (9/1). Tekanan terhadap IHSG banyak terjadi dari penurunan saham-saham milik orang terkaya Indonesia Prajogo Pangestu.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG merosot 89,81 poin atau 1,23% ke level 7.200,20. Sepanjang perdagangan IHSG lebih dominan di zona merah.

Tujuh dari 11 sektor di BEI berakhir di zona merah turut memberatkan laju IHSG. Sektor yang turun paling dalam adalah sektor bahan baku 4,29%, sektor transportasi 1,64%, sektor infrastruktur 1,48%, sektor barang konsumer primer 1,48%, sektor energi 0,62%.


Baca Juga: IHSG Tersungkur, Saham Emiten Milik Konglomerat Prajogo Pangestu Tekan Bursa

Kemudian sektor teknologi menyusut 0,33% dan sektor kesehatan melemah 0,16%. Sedangkan sektor yang menguat adalah barang konsumer primer naik 1,23%, sektor keuangan 0,65%, sektor perindustrian 0,20% dan sektor properti dan real estate 0,15%.

Total volume perdagangan saham di BEI pada Selasa mencapai 18,21 miliar dengan nilai transaksi Rp 9,53 triliun. Ada 337 saham yang turun, 193 saham yang naik dan 241 saham yang tidak berubah. 

Saham milik konglomerat Prajogo Pangestu yang menyentuh Auto rejection Bawah (ARB) menekan laju bursa. Berdasarkan data RTI, ada dua saham milik Prajogo yang sentuh ARB yakni saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) rontok 20% ke Rp 5.400 per saham. Market cap BREN pun turun ke Rp 722,45 triliun.

 
BREN Chart by TradingView

Baca Juga: Dua dari Tiga Emiten Paling Cuan Sejagat Milik Konglomerat Prajogo Pangestu

Kemudian saham PT Chandra stri Petrochemical Tbk (TPIA) merosok 20% ke level Rp 4.220 per saham.

Market cap TPIA juta turun menjadi Rp 365,08 triliun. Sementara saham lainnya PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menyusul tertekan 18% ke Rp 1.080 per saham. Market cap BRPT tercatat sebesar Rp 101,25 triliun.

Lalu emiten lainnya milik Prajogo yakni PT Jaya Kreasi Tbk (CUAN) tengah disuspen BEI dan dalam pemeriksaan karena pergerakan sahamnya dianggap tidak wajar.

Sementara itu, pangsa pasar atau market cap BEI pada Selasa mencapai Rp 11.392 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli