KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa saham berusia muda tercatat masuk dalam
unusual market activity (UMA) karena harga turun tajam. Kemarin, Bursa Efek Indonesia memasukkan saham PT Teregra Asia Energy (
TGRA), dan PT Dafam Property Indonesia Tbk (
DFAM) dalam kategori UMA karena penurunan harga kumulatif yang signifikan. Hari sebelumnya, Selasa (12/11), tiga saham pun masuk UMA dengan alasan yang sama. Ketiga saham ini adalah PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (
BOSS), PT Forza Land Indonesia Tbk (
FORZ), dan PT Sentral Mitra Informatika (
LUCK). Jumat pekan lalu, saham PT Darmi Bersaudara Tbk (
KAYU) pun mengalami nasib serupa.
Baca Juga: Awas, tiga saham ini masuk radar pengawasan BEI Analis OSO Sekuritas melihat harga beberapa saham tersebut sepertinya sudah mulai terdistribusi ketika fase konsolidasi, sehingga tidak ada yang bisa menopang harga. “Ketika tidak ada yang menahan, dengan tekanan jual tinggi bila dibandingkan tekanan beli, harga jadi turun drastis,” kata Sukarno kepada Kontan.co.id, Kamis (14/11).
Emiten | IPO | Harga IPO | Terendah | Tertinggi | Kamis (13/11) 11.00 WIB |
FORZ | 28 April 2017 | Rp 220 | Rp 220 | Rp 990 | Rp 300 |
TGRA | 16 Mei 2017 | Rp 200 | Rp 200 | Rp 900 | Rp 236 |
BOSS | 15 Feb 2018 | Rp 400 | Rp 179 | Rp 2.830 | Rp 210 |
DFAM | 27 April 2018 | Rp 115 | Rp 115 | Rp 1.365 | Rp 368 |
LUCK | 28 Nov 2018 | Rp 285 | Rp 285 | Rp 2.020 | Rp 580 |
KAYU | 4 Juli 2019 | Rp 150 | Rp 81 | Rp 560 | Rp 113 |
Sukarno juga melihat, harga saham-saham tersebut sulit untuk pulih. Dus, dia menyarankan untuk
wait and see bagi investor yang belum meletakkan dananya di saham-saham tersebut. “Sepertinya kalau untuk peluang menguat ya, paling hanya menguat sementara,” imbuh Sukarno.
Baca Juga: Harga saham naik 4.552% sejak IPO, Gaya Abadi Sempurna (SLIS) kena suspend lagi Pada Kamis (13/11) pukul 11.00 WIB, harga saham
DFAM mencapai level terendah sejak IPO. Padahal, harga saham emiten properti ini baru menyentuh level tertinggi Rp 1.110 per saham pada 25 Oktober lalu. Dalam tiga pekan, harga saham DFAM menukik 66,85%. Harga saham
TGRA pun terjun pada bulan ini. Sejak awal November, harga saham emiten energi ini merosot 73,18%.
Baca Juga: Harga saham Sinergi Inti Plastindo (ESIP) melonjak 69,33% pada perdagangan perdana Penurunan harga saham
KAYU sudah terjadi sejak akhir Agustus lalu. Sedangkan tren turun harga saham BOSS tahun ini terjadi sejak Juli lalu. Sepanjang semester kedua 2019, harga saham
BOSS tergerus 87%. Harga saham
LUCK turun tajam sejak akhir Oktober. Dalam 12 hari bulan November, harga saham LUCK anjlok 58,85%. Nasib serupa terjadi pada saham
FORZ. Harga saham emiten properti ini turun sepanjang November yang baru 12 hari. Pada periode ini, harga saham FORZ terjun 60,61% ke Rp 384 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati