JAKARTA. Harga saham sektor properti mulai menguat. Salah satu pemicu, Bank Indonesia (BI) merealisasikan pelonggaran plafon pemberian kredit atau loan to value (LTV) kredit properti. Indeks saham properti, real estate dan konstruksi menanjak 1% menjadi 521,79 pada perdagangan Senin (20/6). Angka ini tertinggi selama 16 bulan terakhir. Pergerakan saham properti memang cukup lincah di semester pertama tahun ini. Sebagai perbandingan, sepanjang 2015, indeks saham properti merosot 6,47%. Sedangkan tahun ini saham properti sudah membalikkan keadaan. Sejak awal tahun ini hingga kemarin atau year-to-date (ytd), indeks saham properti menguat 6,29%. Sejumlah saham yang terlihat menghijau antara lain BSDE, DILD, CTRA dan sejumlah saham lain. Penurunan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,5% akan diikuti penurunan suku bunga kredit, termasuk kredit pemilikan rumah (KPR).
Saham emiten properti terus mendaki
JAKARTA. Harga saham sektor properti mulai menguat. Salah satu pemicu, Bank Indonesia (BI) merealisasikan pelonggaran plafon pemberian kredit atau loan to value (LTV) kredit properti. Indeks saham properti, real estate dan konstruksi menanjak 1% menjadi 521,79 pada perdagangan Senin (20/6). Angka ini tertinggi selama 16 bulan terakhir. Pergerakan saham properti memang cukup lincah di semester pertama tahun ini. Sebagai perbandingan, sepanjang 2015, indeks saham properti merosot 6,47%. Sedangkan tahun ini saham properti sudah membalikkan keadaan. Sejak awal tahun ini hingga kemarin atau year-to-date (ytd), indeks saham properti menguat 6,29%. Sejumlah saham yang terlihat menghijau antara lain BSDE, DILD, CTRA dan sejumlah saham lain. Penurunan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,5% akan diikuti penurunan suku bunga kredit, termasuk kredit pemilikan rumah (KPR).