KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia seakan belum kehabisan tenaga untuk melaju. Bahkan penguatannya diprediksi terus berlanjut di tengah gejolak geopolitik di kawasan Timur Tengah. Alhasil, harga saham emiten-emiten di sektor minyak dan gas pun berpotensi terus terkerek. Sejak awal tahun, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juni 2018 di New York Mercantile Exchange melejit 17,7% ke level US$ 70,70 per barel hingga Jumat (11/5). Ini merupakan level tertinggi minyak sejak Desember 2014. Analis Samuel Sekuritas Arandi Ariantara menilai, harga minyak kembali reli setelah Amerika Serikat (AS) berniat kembali menjatuhkan sanksi ke Iran. Hal ini berpotensi mengganggu keseimbangan suplai minyak di pasar global.
Saham emiten sektor migas kembali mendidih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia seakan belum kehabisan tenaga untuk melaju. Bahkan penguatannya diprediksi terus berlanjut di tengah gejolak geopolitik di kawasan Timur Tengah. Alhasil, harga saham emiten-emiten di sektor minyak dan gas pun berpotensi terus terkerek. Sejak awal tahun, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juni 2018 di New York Mercantile Exchange melejit 17,7% ke level US$ 70,70 per barel hingga Jumat (11/5). Ini merupakan level tertinggi minyak sejak Desember 2014. Analis Samuel Sekuritas Arandi Ariantara menilai, harga minyak kembali reli setelah Amerika Serikat (AS) berniat kembali menjatuhkan sanksi ke Iran. Hal ini berpotensi mengganggu keseimbangan suplai minyak di pasar global.