KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maybank Sekuritas Indonesia mempertahankan pandangan positif terhadap sektor semen nasional, meskipun volume penjualan domestik selama tujuh bulan pertama 2025 turun 3,6% secara tahunan. Penurunan ini disebabkan pelemahan penjualan semen curah (bulk) sebesar 10,3% secara tahunan, sementara semen kemasan (bag) tercatat stagnan. Analis Maybank Sekuritas Indonesia, Kevin Halim dalam riset 21 Agustus 2025 mengatakan, pengurangan alokasi anggaran infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 berpotensi menekan penjualan semen curah. Namun, fokus yang lebih besar pada belanja kesejahteraan masyarakat dinilai dapat mendukung daya beli secara bertahap dan mendorong permintaan semen kemasan. "Efek pengganda dari belanja kesejahteraan memang cenderung lebih lambat dibandingkan investasi langsung pada infrastruktur, namun tetap memberikan potensi dukungan pada sektor semen, khususnya semen kemasan," ujar Kevin dalam riset.
Saham Emiten Semen Masih Layak Koleksi Meski Minim Proyek Pemerintah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maybank Sekuritas Indonesia mempertahankan pandangan positif terhadap sektor semen nasional, meskipun volume penjualan domestik selama tujuh bulan pertama 2025 turun 3,6% secara tahunan. Penurunan ini disebabkan pelemahan penjualan semen curah (bulk) sebesar 10,3% secara tahunan, sementara semen kemasan (bag) tercatat stagnan. Analis Maybank Sekuritas Indonesia, Kevin Halim dalam riset 21 Agustus 2025 mengatakan, pengurangan alokasi anggaran infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 berpotensi menekan penjualan semen curah. Namun, fokus yang lebih besar pada belanja kesejahteraan masyarakat dinilai dapat mendukung daya beli secara bertahap dan mendorong permintaan semen kemasan. "Efek pengganda dari belanja kesejahteraan memang cenderung lebih lambat dibandingkan investasi langsung pada infrastruktur, namun tetap memberikan potensi dukungan pada sektor semen, khususnya semen kemasan," ujar Kevin dalam riset.
TAG: